Mengenal Komunitas Etnis di New York
Merupakan kota impian para imigran, kelompok etnis ini kemudian menempati kawasan-kawasan tertentu dan bertahun-tahun kemudian, memberikan nuansa unik pada wajah New York secara keseluruhan.
Chinatown
Menurut statistik, orang Tiongkok di New York jumlahnya lebih banyak dibandingkan kota-kota lain di Asia. Berada di Manhattan, Chinatown merupakan lingkungan unik yang menawarkan suasana tak ubahnya di Tiongkok, karena memang para imigran di sini ingin mengobati kerinduan mereka akan kampung halaman dengan makanan maupun beragam produk dan bumbu khas negara asal mereka.
Little Italy
Berada di Manhattan, imigran Italia mulai berdatangan sekitar akhir 1800-an dengan membawa budaya dan ragam hidangan mereka. Untuk bertahan hidup pun banyak di antara mereka yang kemudian membuka restoran keluarga. Kemeriahan suasana Little Italy terjadi setiap September, pada perayaan San Gennaro, santo pelindung Napoli.
Astoria
Merupakan lingkungan bagi komunitas Yunani, di sinilah pengunjung dapat menikmati sajian khas Mediterania. Berada di Manhattan atau hanya 20 menit naik kereta dari Times Square, berkunjunglah ke sini untuk menikmati sisi lain New York yang unik.
Harlem
Merupakan pusat kebudayaan etnis Afrika-Amerika, kawasan yang berkembang sejak awal abad 20 ini menjelma sebagai tempat pergerakan di bidang musik, sastra, tari, dan seni, yang secara kolektif kemudian dikenal sebagai Harlem Renaissance. Dari gerakan-gerakan inilah muncul tokoh-tokoh terkenal, seperti Bessie Smith, Langston Hughes, dan Josephine Baker, yang karya-karya mereka dapat dinikmati di Teater Apollo dan beberapa studio seni lain.
Little Odessa
Pantai Brighton atau yang berjuluk Little Odessa merupakan kantung komunitas Ukraina, di mana Odessa sendiri adalah istilah untuk menyebut warga keturunan Georgia, Armenia, Uzbekistan, dan negara-negara pecahan Uni Soviet lainnya. Little Odessa terkenal sebagai tempat di New York yang menjual kaviar, vodka, lada, dan madu berkualitas.