
Bebas Visa, Inilah Saatnya ke Chile!
Salah satu persoalan yang dihadapi pemegang paspor hijau adalah keterbatasan negara yang bisa dimasuki tanpa visa. Dari sekitar 190 negara di dunia, hanya sepertiganya yang membebaskan visa untuk WNI. Untungnya, dari sejumlah negara tersebut, ada beberapa di antaranya yang unik untuk tujuan berlibur, termasuk Chile.
Dengan segala eksotisme dan daya tariknya, inilah beberapa alasan untuk mengunjungi negara yang berada di tenggara Amerika Selatan ini.
- Kebijakan untuk membebaskan visa bagi warga WNI ini berlaku hingga 90 hari. Dengan waktu kunjung yang panjang, wisatawan pun dapat leluasa untuk mengeksplor Chile dari ujung utara ke selatan sekalipun. Namun sebelum keberangkatan, perhatikan dahulu masa berlaku paspor, yaitu jangan kurang dari enam bulan, selain mesti tersedia halaman kosong untuk cap imigrasi.
- Menempati sebidang tanah seluas seribu kilometer persegi, Gurun Atacama yang berada di sebelah barat Pegunungan Andes disebut NASA sebagai gurun terkering di dunia. Namun di sini jugalah tempat terbaik untuk melihat gugus bintang di langit malamnya yang cerah. Bila tertarik, reservasilah tur yang berdurasi 2,5 jam tersebut dengan lokasi keberangkatan dari San Pedro de Atacama. Setibanya, peserta akan diajarkan cara membaca rasi bintang di langit, selain membidiknya dari teleskop yang tersedia.
- Di belahan Chile lainnya, tepatnya di Pegunungan Andes, Anda bisa bermain ski walaupun musim panas sedang berlangsung. Musim bermain ski berlangsung dari pertengahan Juni hingga Oktober. Beberapa resor ski memiliki lokasi yang dapat ditempuh selama beberapa jam berkendara dari Santiago. Saat memilih resor ski, perhatikan pula fasilitasnya. Ada yang hanya menyediakan arena bermain untuk pemula, ada yang tidak memiliki pemandu yang fasih berbahasa Inggris, dan ada juga yang menawarkan fasilitas khusus untuk anak-anak.
- Konon kalau ingin mengunjungi titik terujung di dunia, pejalan disarankan untuk menuju Cape Horn yang letaknya berada di paling selatan Kepulauan Tierra del Fuego. Jauh sebelum Terusan Panama berdiri, sebagian besar kapal-kapal dari Eropa yang ingin ke Asia Pasifik akan melintasi Cape Horn.
- Jangan lewatkan pula Easter Island di selatan Samudra Pasifik. Pulau ini, yang sebagian besar wilayahnya terdaftar dalam Situs Warisan Dunia UNESCO, terkenal dengan patung-patung raksasa Moai yang terletak di sepanjang garis pantai. Terbuat dari abu vulkanik yang diambil dari Rano Raraku, hingga kini para peneliti belum dapat memecahkan misteri cara orang-orang di zaman dahulu memindahkan ratusan patung berbobot masing-masing sekitar belasan hingga puluhan ton ini sejauh belasan kilometer.
- Santiago juga memiliki daya tarik tersendiri walau dibalut sisi modernitas. Salah satunya yang yang tak boleh dilewatkan adalah Cerro San Cristóbal yang menawarkan panorama kota dari ketinggian. Disarankan untuk mengunjungi perbukitan di utara Santiago ini selepas hujan karena pemandangannya akan lebih cantik.
Chile dan magnet pariwisatanya yang luar biasa tentu saja akan menarik lebih banyak pengunjung setiap tahunnya. Bila tertarik untuk mengeksplor keindahannya, mulailah dari Santiago yang merupakan gerbang menuju berbagai atraksi utama di negeri ini. Untuk akomodasinya sendiri, Hotel Santiago yang resmi beroperasi di bawah naungan Mandarin Oriental Hotel Group mulai awal Agustus 2017 dapat menjadi alternatif. Berlokasi di distrik hiburan dan komersial Las Conder, hotel ini berada dekat dengan dua pusat perbelanjaan mewah, selain juga sejumlah restoran, museum, dan teater.
Sebelumnya bernama Grand Hyatt Santiago, Hotel Santiago saat ini sedang melakukan renovasi pada ruang tidur dan area publiknya, dengan tahap pertama yang dijadwalkan selesai pada kuartal ketiga tahun 2018. Terdiri 310 kamar, termasuk 23 suite yang menghadap kota dan Pegunungan Andes, hotel ini juga menawarkan sejumlah fasilitas terbaiknya, seperti kolam renang, lima restoran dan bar, layanan spa, serta pusat kebugaran.