
Film Harimau Sumatera Raih Penghargaan di New York
Film dokumenter “Sumatran Last Tiger” meraih perak dalam Festival Film New York 2016. Film tersebut menceritakan upaya konservasi harimau Sumatera di kawasan konservasi Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) Pesisir Barat, Lampung.
Di New York, film “Sumatran Last Tiger” sukses menumbangkan ratusan film kandidat lainnya dan hanya bisa dipatahkan oleh film “Vanishing King: Lion of Namib” yang menceritakan tentang terancam punahnya satwa liar Singa di Namibia, Afrika.
“Secara tidak langsung pariwisata Indonesia ikut terekspos, ikut terangkat, ikut terdongkrak oleh film “Sumatran Last Tiger”. Ini punya daya ledak yang besar karena banyak media internasional ikut mempublikasikan ini,” ungkap Ketua Umum ASITA, Asnawi Bahar, Sabtu (23/4) seperti dikutip indonesia.travel.
Berkat “Sumatran Last Tiger” dunia kini mengetahui gambaran Harimau Sumatera yang pernah berkonflik dengan manusia dan kemudian dilepaskan kembali ke area konservasi alam seluas kurang lebih 50.000 hektar di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Keberhasilan produksi film Indonesia meraih penghargaan sebelumnya juga diraih film promosi pariwisata Raja Ampat, Wonderful Indonesia-West Papua, yang diproduksi Kementerian Pariwisata dengan meraih penghargaan tertinggi di Bulgaria dalam kategori Corporate Tourism Film/Spot pada sub kategori Advertising di Festival Pariwisata Budaya.
Sumber: indonesia.travel
Foto: spiritanimals.wikia.com