TOP

Indonesia Jadi Tema di Ajang Europalia

Indonesia akan jadi negara tema dari pameran seni dan budaya, Europalia yang akan berlangsung selama empat bulan, dari Oktober hingga Januari 2017. Dalam pameran tersebut, seni dan budaya Indonesia akan dipertontonkan. Selain itu, arsitektur dan kuliner khas Indonesia juga akan menjadi suguhan utama.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi Retno menjelaskan festival tersebut akan menyajikan berbagai karya seni mulai dari musik, fotografi, film, teater, tarian, sastra, arsitektur, lukisan, fashion, hingga gastronomi.

Europalia merupakan pameran seni dan budaya yang digelar dua tahun sekali di Eropa. Sebelumya, pada 2015, pameran itu mengambil tema negara Turki. Indonesia merupakan negara kedelapan di luar Uni Eropa yang terpilih menjadi tema Europalia. Berutur-turut, Jepang (1989), Meksiko (1993), Rusia (2005), Tiongkok (2009), Brasil (2011), India (2013) dan Turki (2015).

Terpilihnya Indonesia, kata Retno menjadikan potret negeri ini merupakan bangsa besar yang memiliki keragaman seni dan budaya. Pameran itu tidak saja melibatkan Belgia tetapi juga beberapa negara di Eropa lain. Di Belgia, pameran akan digelar di banyak kota.

Menurut Retno, negara-negara Eropa memilih Indonesia sebagai negara tema karena Indonesia merupakan negara besar dengan beragam seni dan budaya. “Ini kolaborasi dan partisipasi besar bagi Indonesia. Pemilihan Indonesia jadi tema menunjukkan potret Indonesia di Belgia dan Eropa,” katanya.

Pameran Europalia merupakan ajang besar bagi para seniman di Eropa. ‎Nantinya akan dipamerkan empat disiplin seni, yaitu Heritage (warisan budaya Indonesia), Contemporary (pertunjukan seni kontemporer para seniman Indonesia), Creation (kreasi baru karya para seniman Indonesia yang mengikuti program ini), dan Exchange (kolaborasi seni seniman Indonesia dan Eropa).