TOP

Keliling Kampung Arab

Menantikan waktu berbuka puasa tidak harus dilakukan dengan berjalan-jalan di pusat perbelanjaan. Kebanyakan orang menghabiskan waktu dengan berbelanja ataupun hanya sekadar window shopping di berbagai mall. Padahal selain mall, banyak tempat yang bisa dikunjungi untuk mengisi waktu sebelum berbuka puasa. Salah satu tempat menarik yang dapat dikunjungi untuk ngabuburit adalah tempat bersejarah.

Traveler Kaskus, sebagai forum diskusi penggemar jalan-jalan, menyelenggarakan acara ‘Traveler Berbagi, Jelajah Kampung Arab’ pada Minggu (6/7).Kampung Arab Pekojan dipilih sebagai lokasi jelajah karena merupakan salah satu tempat bersejarah di Jakarta.Pada Era Kolonial Belanda, para imigran dari Yaman diwajibkan untuk tinggal di daerah ini, sehingga Kampung Pekojan menjadi cikal bakal dari beberapa perkampungan Arab yang kemudian berkembang di Batavia. Dari sinilah kemudian warga kampung Arab menyebar ke beberapa daerah, seperti Krukut, Sawah Besar, Jati Petamburan, Tanah Abang, Kwitang, Jatinegara, dan Cawang.

Acara  diawali dengan talkshow bertema ‘Traveling di Bulan Ramadan’ yang menghadirkan beberapa narasumber, seperti Yudasmoro (Managing Editor Majalah Travel Panorama dan Get Lost), Windy Ariestanty (penulis buku ‘Life Traveler’), dan Erliza (Community Manajer @hijabspeak).Talkshow ini membahas mengenai aktivitas traveling pada bulan Ramadan, termasuk pengalaman-pengalaman menarik ketika traveling di bulan Ramadan. “Ada pengalaman dari masing-masing narasumbernya tentang traveling di bulan Ramadan, ada juga tips buat traveling selama bulan Ramadan,” ujar Yudasmoro, salah satu narasumber dalam talkshow. Menurut Yudasmoro, puasa bukanlah halangan untuk melakukan traveling. Puasa tidak menjadi kendala ketika melakukan traveling, yang menjadi kendala adalah menahan kesabaran. “Traveling di bulan Ramadan itu biasanya selalu ada kendalanya, seperti pesawatnya yang ditunda atau berbagai hal yang berurusan dengan kesabaran,” tutur Yudasmoro.

Setelah talkshow, acara dilanjutkan dengan keliling kampung Arab. Peserta diajak untuk berjalan ke arah belakang Museum Bank Mandiri, yang kemudian melewati Jalan Malaka, Jalan Tiang Bendera, kemudian memasuki daerah Pasar Pagi. Selama kegiatan jelajah, peserta diajak untuk mengunjungi masjid-masjid bersejarah yang ada di Pekojan, yaitu Masjid Al-Anshor, Masjid Ar-Raudah, Masjid Jami’ Annawier, dan Langgar Tinggi. Di Langgar Tinggi inilah peserta membatalkan puasa dan menjalankan ibadah sholat Maghrib.

Setelah beribadah, peserta diajak kembali ke Museum Bank Mandiri untuk menikmati berbagai sajian untuk berbuka puasa. Acara ditutup dengan menonton film ‘Djakarta Tempo Doeloe’, dan pembagian bingkisan kepada anak-anak kurang mampu yang memang diundang secara khusus untuk menghadiri acara ini. Acara yang berlangsung selama setengah hari ini dihadiri oleh 113 peserta, baik peserta undangan maupun non undangan. Peserta non undangan diwajibkan untuk membayar uang pendaftaran sebesar Rp 100.000, yang sudah termasuk ta’jil, makan malam, dan donasi untuk anak-anak kurang mampu. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menularkan semangat menjelalah kepada peserta, selain menginspirasi peserta untuk dapat terus berbagi dengan sesama.