Mengapa Liburan ke Jepang Kini Jadi Lebih Mahal dari Sebelumnya?
Jepang, negeri matahari terbit yang terkenal dengan keindahan alamnya, teknologi canggih, dan budaya yang kaya, selalu menjadi tujuan impian para wisatawan. Namun, bagi yang merencanakan perjalanan ke Negeri Sakura dalam waktu dekat, ada kabar buruk. Perjalanan ke Jepang ternyata semakin mahal dari sebelumnya, dan beberapa faktor yang berkontribusi pada kenaikan biaya ini perlu diperhatikan.
Kenaikan Harga Japan Rail (JR) Pass
Salah satu alasan utama mengapa perjalanan ke Jepang semakin mahal adalah kenaikan harga Japan Rail (JR) Pass. JR Pass memungkinkan wisatawan asing untuk membeli dan memesan tiket shinkansen (kereta cepat) dengan harga diskon.
Sejak 1 Oktober, harganya telah meningkat hingga 65 persen. JR Pass tujuh hari, yang sebelumnya dihargai ¥29.650 (sekitar Rp3,1 juta) , kini menjadi 50.000 yen (sekitar Rp5,2 juta). Ini adalah kenaikan besar yang tentu saja akan memengaruhi anggaran perjalanan wisatawan.
Perubahan Layanan di Shinkansen
Hal ini sebenarnya tak terlalu berpengaruh dengan kenaikan anggaran perjalanan ke Jepang, namun para penumpang shinkansen akan merasa sedikit kehilangan pengalaman menyenangkan. Pasalnya, per 31 Oktober, layanan kereta makanan akan dihentikan.
Para penumpang tak lagi dapat menikmati kopi, camilan, atau makan siang yang biasa mereka pesan dari staf yang mendorong kereta makanan melalui lorong-lorong kereta. Penyebabnya adalah kekurangan tenaga kerja dan tren di mana penumpang lebih cenderung membeli makanan sebelum naik kereta. Ini merupakan akhir dari tradisi yang telah berlangsung sejak shinkansen pertama kali beroperasi pada 1964.
Biaya Kunjungan ke Kuil Itsukushima
Kuil Itsukushima yang terletak di luar Hiroshima adalah salah satu ikon Jepang yang paling terkenal, terutama karena pintu gerbang torii berwarna oranye cerah yang terlihat seolah-olah mengapung di atas air. Baru-baru ini, kuil tersebut mulai memungut biaya kunjungan dari wisatawan untuk pertama kalinya dalam sejarahnya.
Para pengunjung harus membayar 100 yen untuk satu kunjungan atau 300 yen untuk kunjungan berulang. Alasan di balik langkah ini adalah untuk mengendalikan kerumunan pengunjung yang semakin meningkat.
Pajak Wisatawan di Pulau Miyajima
Pulau Miyajima di Prefektur Hiroshima, yang juga menjadi rumah bagi pintu gerbang torii Kuil Itsukushima, mulai memberlakukan pajak wisatawan sebesar 100 yen untuk para pengunjungnya.
Pajak ini diperkenalkan sebagai respons terhadap dampak negatif dari wisata berlebihan terhadap lingkungan pulau tersebut. Dana dari pajak ini akan digunakan untuk memperbaiki infrastruktur pariwisata serta menjaga arsitektur kuil yang indah. Para wisatawan yang berencana untuk berkunjung beberapa kali ke pulau ini dapat membeli pass seharga 500 yen yang berlaku selama satu tahun.
Semua perubahan ini mencerminkan tantangan dan penyesuaian yang dihadapi oleh industri pariwisata Jepang, termasuk pengelolaan dampak pariwisata berlebihan, adaptasi terhadap preferensi penumpang yang berubah, dan mengatasi kekurangan tenaga kerja.
Bagi para wisatawan yang merencanakan perjalanan ke Jepang, penting untuk menyadari perubahan ini dan potensi dampaknya terhadap pengalaman dan anggaran perjalanan mereka. Tentunya meskipun biayanya lebih mahal, keindahan Jepang masih menanti untuk dijelajahi.