Nama, dari Jepang untuk Dunia
Aman memiliki Nama, restoran Jepang tradisional yang akan dibuka di sejumlah propertinya, sebagai cabang dari restoran yang telah lebih dulu berada di properti Aman di Jepang, yaitu Aman Tokyo dan Amanemu. Nama merayakan masakan Jepang authentik yang sederhana, elegan, dan terbuat dari dengan bahan-bahan lokal terbaik.
Walau pendekatan kulinernya konsisten, namun menu-menu di setiap properti berbeda-beda, sesuai dengan ketersediaan bahan setempat. Nama sendiri merupakan ejaan Aman yang dilafalkan terbalik, yang dalam bahasa Jepang, “nama” berarti harfiah mentah, di mana hal ini mengacu pada jiwa masakan Jepang yang memang mengedepankan bahan-bahan terbaik sehingga bila disantap mentah atau minim bumbu pun tetap terasa kelezatannya. Setia akan konsep masakan Jepang yang mengagungkan bahan-bahan segar berkualitas sebagai bintang dalam setiap masakan yang terhidang, Nama juga menyajikan layanan yang menjamin para tamunya bersantap dengan nyaman dan nikmat dalam balutan suasana yang menenangkan jiwa.
Interior setiap outlet Nama minimalis dengan peralatan makan dan keramik-keramik yang diproduksi khusus dalam warna-warna tanah yang sederhana. Mengadaptasi proses tradisional pembuatan keramik Jepang, sambil bersantap, pengunjung dapat ikut mengagumi teknik bizen (keramik tanpa polesan kilap), shiragaki (teknik pewarnaan untuk menghasilkan warna merah), oribe (teknik pewarnaan dari abad 16 yang menghasilkan motif-motif tegas dengan warna hijau mengkilap). Nama dikomandani Keiji Matoba yang telah mengantongi 21 tahun pengalaman sebagai juru masak profesional dengan perspektif internasional karena telah bekerja di sejumlah restoran ternama di mancanegara.
Restoran Nama di luar Jepang pertama dibuka di Amapuri, resor Aman pertama dalam menyambut hari jadi yang ke-30. Berlokasi di Phuket, siapapun yang bersantap di sini akan dimanjakan dengan kesegaran hidangan terbaik karena beberapa bahannya didatangkan langsung dari pasar ikan Tsukiji di Tokyo yang dipadukan dengan tangkapan nelayan setempat. Tak hanya kualitas, Nama di Amanpuri pun ingin mengedukasi pengunjung dengan warisan kuliner Jepang, seperti daging sapi Kobe yang dipanggang langsung di hadapan para tamu di atas arang dengan taburan garam mineral Moshio atau garam yang dicampur dengan sari rumput laut. Garam Moshio dikonsumsi masyarakat Jepang kuno sekitar 2.500 tahun lalu. Setelah Amanpuri, Nama juga akan dibuka di Amanpulo, Filipina, dan Amanjena di Maroko.