TOP

Negara Teraman di Dunia Menurut Global Peace Index 2023

Keamanan adalah kebutuhan mendasar dalam hidup kita, dan ketika berbicara tentang perjalanan atau tempat tinggal, merasa aman adalah hal yang tidak bisa dinilai dengan uang.

 

Hal inilah yang membuat Global Peace Index (GPI) 2023 patut dinantikan. GPI memberikan pandangan mendalam tentang negara-negara yang menawarkan tingkat keamanan tertinggi di dunia. Inilah saatnya untuk menjelajahi negara-negara teraman di dunia menurut GPI.

 

Apa itu Global Peace Index (GPI)?

 

Global Peace Index adalah inisiatif yang dijalankan oleh Institute of Economics and Peace. GPI adalah peringkat tahunan yang mengukur tingkat perdamaian dan keamanan di seluruh dunia.

 

 

Peringkat ini didasarkan pada berbagai faktor, termasuk tingkat kejahatan, tingkat korupsi, konflik internasional, dan tingkat terorisme. Semua faktor ini digabungkan untuk memberikan gambaran tentang sejauh mana suatu negara adalah tempat yang aman untuk hidup dan berkunjung.

 

Negara Teraman di Dunia 2023

 

Di tahun 2023, Islandia menduduki peringkat teratas dalam GPI, mempertahankan gelarnya sebagai negara teraman di dunia. Ini bukan kali pertama Islandia memuncaki daftar tersebut. Sejak 2008 negara ini konsisten menjadi yang terbaik. Hal ini dilihat dari tingkat kejahatan yang rendah, pengeluaran militer yang minim, dan konflik internasional yang sedikit.

 

Berikut daftar 10 negara teraman di dunia berdasarkan GPI 2023.

1. Islandia
2. Denmark
3. Irlandia
4. Selandia Baru
5. Austria
6. Singapura
7. Portugal
8. Slovenia
9. Jepang
10. Swiss

 

 

Mengapa Islandia Menjadi Negara Teraman?

 

Saat GPI mengevaluasi faktor ‘keamanan dan keamanan’, Finlandia muncul sebagai negara teraman secara teknis. Namun, Islandia tetap menjadi negara paling damai secara keseluruhan, karena penilaian tersebut mencakup evaluasi ‘konflik berkelanjutan’ dan ‘militarisasi’. Ini membuat Islandia menjadi destinasi yang sangat aman untuk warga lokal maupun wisatawan asing.

 

Negara Paling Berbahaya untuk Dikunjungi

 

Ketika berbicara tentang negara-negara ‘berbahaya’, hal ini merujuk pada negara-negara yang menghadapi tingkat kekerasan yang tinggi, konflik berkelanjutan, ketidakstabilan politik, dan ancaman serius terhadap perdamaian dan keamanan. Menurut GPI 2023, berikut adalah 10 negara paling berbahaya di dunia.

 

1. Afghanistan
2. Yaman
3. Suriah
4. Rusia
5. Sudan Selatan
6. Republik Demokratik Kongo
7. Irak
8. Somalia
9. Republik Afrika Tengah
10. Sudan

 

 

Apa yang Membuat Negara-negara Ini Berbahaya?

 

Negara-negara dalam daftar ini menghadapi tantangan berat dalam menciptakan tingkat ketidakamanan yang tinggi karena beberapa hal ini.

 

Konflik bersenjata: Sebagian besar negara dalam daftar ini terlibat dalam konflik bersenjata yang berkepanjangan, baik perang saudara maupun konflik internasional.

Ketidakstabilan politik: Pemerintahan yang lemah, perubahan rezim, dan ketidakstabilan politik telah menciptakan lingkungan yang rentan terhadap kekerasan dan konflik.

Tingkat kriminalitas tinggi: Tingkat kejahatan, termasuk pembunuhan dan kejahatan terorganisir, sering tinggi di negara-negara ini, menyebabkan risiko yang lebih besar bagi penduduk dan pengunjung.

Korupsi pemerintah: Tingkat korupsi yang tinggi dapat memperburuk situasi keamanan, karena penggunaan dana publik yang tidak efisien dan mengganggu penyelidikan terhadap tindak kejahatan.

Konflik etnis dan agama: Konflik yang dipicu oleh perbedaan etnis atau agama dapat memicu ketidakstabilan dan kekerasan yang berkepanjangan.

Tingkat keamanan dan ketidakamanan di negara-negara ini harus dilihat sebagai peringatan tentang tantangan-tantangan yang dihadapi oleh penduduk mereka dan tingkat risiko yang terkait dengan perjalanan ke sana. Sementara banyak negara bekerja keras untuk mengatasi konflik dan ketidakstabilan mereka, proses menuju perdamaian dan keamanan sering kali memerlukan waktu yang lama.

 

Bagi mereka yang merencanakan perjalanan ke negara-negara ini, penting untuk melakukan penelitian yang cermat, mengikuti peringatan perjalanan pemerintah, dan memahami situasi saat ini untuk mengambil langkah-langkah yang aman.