TOP

Nepal Perpanjang Penguncian Covid-19

Di tengah jumlah kasus Covid-19 yang terus meningkat di Nepal, termasuk di ibu kotanya, pemerintah setempat pada 26 April lalu memberlakukan penguncian di Kathmandu dan lembah sekitarnya. Penguncian ini, yang tadinya diberlakukan selama 15 hari, kini diperpanjang hingga tengah malam tanggal 31 Mei 2021.

 

Otoritas Penerbangan Sipil Nepal (CAAN) juga telah melarang semua penerbangan internasional hingga 31 Mei 2021, dan kemungkinan aturan tersebut akan diperpanjang. Selain itu, semua penerbangan domestik telah dibatalkan hingga pemberitahuan lebih lanjut, kecuali penerbangan khusus yang dioperasikan dengan izin dari CAAN.

 

Sementara itu, dua penerbangan setiap minggunya untuk rute dari dan ke India saat ini masih diizinkan untuk beroperasi hingga 31 Mei 2021, namun kemungkinan besar akan dihentikan setelah itu.

 

Dengan lebih dari 80 persen tes menunjukkan hasil positif di perbatasan Nepal India, pemerintah Nepal telah memutuskan untuk menghentikan semua pergerakan melintasi perbatasan, kecuali untuk kargo dan kendaraan penting lainnya. Hal ini diyakini dapat membantu menekan penyebaran Covid-19 di Nepal.

 

 

Sejauh ini, 391 ribu orang telah pulih dari Covid-19 di Nepal, sementara 6.346 orang telah meninggal. Rumah sakit di Nepal mengalami kesulitan menangani pasien dalam jumlah besar, sehingga sebagian besar orang yang terinfeksi disarankan untuk tetap dikarantina di rumah. Hanya mereka dengan gejala parah yang membutuhkan bantuan medis segera yang dirawat di rumah sakit.

 

Selain itu, rumah sakit di Nepal mulai mengalami kekurangan stok oksigen. Meskipun sebagian besar rumah sakit besar di lembah dan kota-kota besar lainnya mengoperasikan pabrik mereka sendiri untuk menghasilkan oksigen, namun dengan permintaan oksigen tambahan yang lebih tinggi, pabrik tersebut kesulitan untuk memenuhi permintaan tersebut.

 

Di tengah kondisi tersebut, pemerintah setempat berharap dapat mencegah penyebaran Covid-19 lebih lanjut dengan program vaksinasi yang telah dilakukan sejak akhir Januari lalu. Sesuai data dari pemerintah yang dirilis pada 12 Mei, total 2,47 juta orang telah menerima suntikan pertama, sedangkan 370 ribu telah menerima suntikan kedua.