Setelah direnovasi akhirnya pada 13 Februari 2014, Hotel Pullman Jakarta Indonesia kembali diluncurkan. Renovasi ini ditangani oleh arsitek asal Singapura, Wilson and Associates dan menghabiskan dana sebesar 15 juta dolar AS. Konsep Bleisure dan sentuhan seni kontemporer Indonesia diusung sebagai wajah baru Pullman. “Kami ingin menciptakan sebuah hotel yang dinamis di mana relaksasi berpadu dengan bisnis seperti yang didefinisikan oleh Pullman dengan konsep Bleisure, dan konsep ini didukung oleh tema seni rupa Indonesia yang kuat,” ujar Gerrad Guillouet, Senior Vice President Accor Malaysia, Indonesia, dan Singapura.

Konsep Bleisure ini memadukan bussiness dan leisure, sesuai dengan karakteristik Pullman Jakarta yang berlokasi di kawasan MH Thamrin sebagai pusat bisnis. Hotel berbintang lima ini memiliki 427 kamar. Setelah renovasi, terdapat beberapa fasilitas baru yang dapat dinikmati, yaitu Connectivity Lounge akses internet gratis untuk para tamu, Le Chocolat Lounge yang menyediakan berbagai pilihan macaron dan handmade truffle, Kemixtri Gastro Bar beraksen kayu dan bersuasana santai, serta Poetree yang dilengkapi dengan wedding planner. Terdapat pula Restoran Sana Sini yang menawarkan kuliner khas Indonesia, China, Jepang, dan Mediterania dalam satu lokasi.

Selain itu, Pullman Jakarta Indonesia juga menjadikan karya seni rupa kontemporer Indonesia sebagai bagian dari dekorasinya. Hal ini dituangkan dalam Pullman Artnight yang menampilkan karya seni kontemporer Indonesia dari beberapa seniman seperti Sunaryo Soetono, Eldwin Pradipta, Awan Simatupang, Agus ‘ Baqul’ Purnomo, Angki Purbandoni, Tromarama, Darbotz dan Heri Dono. “Setelah renovasi hotel ini semakin Indonesia! Saya sangat mengapresiasi Accor selaku operator dari Pullman Jakarta Indonesia karena memasukkan nilai-nilai kontemporer produk kreatif Indonesia. Ke depannya saya berharap setiap hotel yang ada untuk memasukkan nilai-nilai Indonesia di desainnya untuk memperkenalkannya pada setiap tamu,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu.