TOP

NGE-RAP ALA JOGJA

JOGJA HIPHOP - JHF (5)Siapa bilang budaya Jawa tak lagi menarik untuk dinikmati kaum muda? Jogja Hip Hop Foundation (JHF) membuktikan sebaliknya. Tembang Jawa yang tampil diiringi bunyi gending yang khas kini dibawakan secara enerjik dan dinamis oleh para musisi yang juga fasih melantunkan intonasi musik rap dan hip hop.

Auditorium Galeri Indonesia Kaya yang terletak di West Mall Grand Indonesia pada Sabtu 8 Februari 2014 menjadi ajang konser sederhana JHF yang cukup banyak menyita perhatian. Meski tampil sederhana, JHF membawa keakraban yang khas dalam pentasnya. Diawali dengan pemutaran video Center Stage US Tour, pentas ini berjalan menarik. Di sela-sela lagu, JHF memberi kesempatan pada penonton untuk berinteraksi seperti tanya jawab, atau memberikan komentar.

Selama 1 jam JHF membawakan 10 tembangnya, yaitu Song of Sabdatama, Lolipop Rep Kedhep, Cintamu Sepahit Topi Miring, Ngelmu Pring, Sembah Raga, Jaman Edan, Ora Cucul Ora Ngebul, Jogja Istimewa dan Gangsta Sapi.
JHF sendiri didirikan oleh Marzuki Mohammad (Kill the DJ) pada tahun 2003 dan beranggotakan Kill the DJ, Jahanam dan Rotra. JHF ibarat soundtrack yang mewakili ritme kehidupan Yogyakarta. Kota yang terus berkembang dengan tradisinya yang kuat. Beat urban khas hip hop dipadu dengan gamelan dan bahasa Jawa yang beberapa di antaranya menghidupkan kembali matra dan sastra tradisional.

Saat ini para penggemar JHF tak cuma sebatas kota Yogyakarta saja. Keterbatasan bahasa tidak menjadi penghalang untuk menikmati lagu-lagu dari JHF. Terbukti dari konser eksklusif di kota kelahiran hip hop, New York pada tahun 2011 dan tur di 10 kota di Amerika Serikat pada tahun 2012 sukses digelar. JHF adalah grup hip hop Indonesia pertama yang menggelar konser di Amerika Serikat.