
Swiss-Belinn Beroperasi di Luwuk
Swiss-Belhotel Internasional menghadirkan salah satu properti terbarunya di Luwuk, yaitu Swiss-Belinn Luwuk yang berada di Bukit Halimun. Tak hanya menawarkan pemandangan Pantai Banggai Selatan, dari hotel ini juga terhampar pemandangan Laut Banda yang eksotis. Swiss-Belinn Luwuk yang diresmikan pada 21 Mei 2017 menjadi satu-satunya hotel bertaraf internasional di Luwuk, yang didukung kemudahan akses karena hanya 10 menit dari Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir.
Swiss-Belinn Luwuk menawarkan 100 kamar dan dua vila yang bergaya kontemporer modern, dengan pemandangan ke taman serta teluk. Dari balkon kamar, para tamu bisa melihat matahari terbit setiap paginya sekitar pukul lima, atau bisa juga menyaksikan momen ini dari balkon dekat lobi, di mana pemandangan matahari terbit terlihat lebih sempurna. Turun satu lantai dari lobi, terdapat BaReLo™, yang merupakan perpaduan restoran, bar, dan lounge, yang didesain dalam suasana santai, dengan area terbuka yang memberi pemandangan terbaik saat bersantap.
Jika ingin bersantap sambil menikmati hari baru, sebaiknya sudah berada di BaReLo™ sejak pukul enam pagi, karena di waktu itu matahari sudah bersinar cukup terang, pengaruh letak geografis Luwuk yang berada di Indonesia bagian tengah, sehingga matahari lebih dulu bersinar. BaReLo™ dibuka setiap hari dari pukul 06:00 hingga 22:00 dan menyediakan aneka hidangan, baik menu lokal maupun internasional. Tiap bulannya BaReLo™ memilih tema tertentu, seperti kali ini tema masakan Bali yang menghiasi pilihan makanan prasmanan yang disajikan.
Turun satu tingkat dari BaReLo™, tersedia fasilitas kolam renang, yang lagi-lagi memberi pemandangan kota Luwuk dan laut lepas. Swiss-Belinn Luwuk juga menyiapkan fasilitas pusat kebugaran dan layanan spa bagi para tamunya. Tak hanya tepat sebagai hunian bagi para wisatawan, hotel ini juga kerap menjadi lokasi pilihan untuk acara-acara pertemuan dan kegiatan sosial, hingga resepsi pernikahan yang bisa memanfaatkan ruang pertemuan yang dapat menampung hingga 300 orang.
Wisata Keliling Luwuk
Luwuk merupakan ibu kota Kabupaten Banggai di Sulawesi Tengah, yang dapat ditempuh melalui perjalanan udara selama beberapa jam dari Jakarta, setelah transit di Makassar. Pariwisata Luwuk makin terangkat, apalagi setelah tempat-tempat wisatanya kerap muncul di media sosial. Memang belum ada tur atau jasa travel yang menawarkan paket wisata untuk mengitari Luwuk dan sekitarnya, tapi wisatawan bisa meminta layanan dari hotel untuk dibuatkan rencana perjalanan mengunjungi beberapa tempat wisata di Luwuk, termasuk menyewa kendaraan karena belum ada pengelolaan elemen pariwisata yang terorganisir di kota ini.
Jika hanya punya waktu beberapa hari saja, kota Luwuk memiliki beberapa tempat ikonik yang bisa masuk dalam daftar perjalanan. Pertama, Pantai Kilo Lima yang sering disebut PKL. Hanya berjarak lima menit berkendara dari Swiss-Belinn Luwuk, pantai ini memang tidak memiliki lahan pasir putih yang lebar, hanya ada batuan karang yang menjadi pembatas dengan jalan raya, namun keindahan warna air lautnya masih cantik, untuk ukuran pantai di dalam kota, walaupun bagi orang Luwuk sendiri pantai ini sudah mulai tercemar sampah. Di PKL juga tersedia warung-warung makan yang bisa digunakan untuk duduk-duduk santai sambil menikmati pemandangan. Dari PKL, wisatawan bisa menyewa perahu untuk diantar menuju Teluk Lalong yang cantik sebagai objek fotografi, karena di sekitaran teluk berjajar perahu nelayan, kapal cepat, serta perbukitan hijau dengan rumah-rumah penduduk yang dibuat bertingkat-tingkat. Sayangnya, tidak setiap waktu perahu tersedia di tepian PKL, hanya saat akhir pekan saja. Jika ingin mengitari Teluk Lalong, disarankan datang sekitar pukul empat sore karena air sedang pasang dan mentari mulai terbenam.
Pemandangan terbaik kota Luwuk bisa juga dinikmati dari Bukit Keles yang tampak sempurna saat matahari terbit atau bisa juga saat senja menjelang. Jika malam tiba, orang-orang setempat kerap menyanjung Bukit Keles serupa Hong Kong yang meriah dengan kerlap-kerlip lampu. Untuk menikmati pemandangan ini, wisatawan bisa sekalian menikmati kudapan khas Luwuk di Restoran Bukit Kasih Sayang (BKS), seperti pisang lowe dan pisang sepatu, lengkap dengan sambal dabu-dabu. Kudapan ini sejenis pisang goreng, tapi menggunakan pisang khas Luwuk yang digoreng garing. Sebagai teman makan, pesanlah saraba, minuman hangat yang dibuat dari jahe, serupa dengan minuman khas yang biasa dijual di Pantai Losari, Makassar.
Wisatawan bisa berkunjung ke Air Terjun Salodik yang berjarak 16 kilometer dari kota. Air terjun ini begitu mudah dijangkau, karena terletak dekat jalan raya, walau suasana sekitarnya merupakan area hutan yang ditudungi pohon-pohon rindang. Bagi wisatawan yang ingin main ke pulau dan menyelam, bisa menuju daerah Belantak untuk menikmati pemandangan Pulau Dua yang rupanya mengingatkan Pulau Padar di Komodo. Waktu terbaik untuk mengunjungi pulau ini saat pagi hari, menjelang mentari terbit, sehingga dari kota Luwuk wisatawan disarankan berangkat sejak dini hari karena membutuhkan empat jam perjalanan menuju lokasi penyeberangan.
Dari Pulo Dua (titik penyeberangan) hanya butuh 20 menit perjalanan laut untuk tiba di Pulau Dua. Tiba di pulau, dilanjutkan dengan menaiki anak tangga yang dicat berwarna-warni untuk menuju titik terbaik melihat matahari terbit. Sebagian trek tangga belum selesai dibuat, jika wisatawan ingin melanjutkan perjalanan menuju puncak, mesti menghadapi jalur curam yang berbatu dan cukup licin. Selesai menikmati momen indah di pagi hari, bisa dilanjutkan dengan menyeberang ke pulau kedua (disebut dua karena ada dua pulau yang letaknya berdampingan) yang menjadi lokasi untuk snorkeling. Aktivitas snorkeling bisa dilakukan dari tepian pantai hingga ke tengah perairan, dengan situasi perairan yang cukup tenang dan daya lihat di bawah laut cukup baik. Jika tertarik untuk menyelam, sekitaran Pulau Dua memiliki 35 titik terbaik untuk melihat keindahan bawah laut.