Destinasi Terbaik
Jepang, atau biasa yang disebut dengan Negeri Matahari Terbit, memiliki keindahan alam, warisan budaya, dan hospitality yang sangat baik. Kyoto merupakan kota yang paling berkesan menurut saya. Di Kyoto, wisatawan dapat mengunjungi warisan budaya yang dilindungi UNESCO. Tiba di Stasiun Kyoto, banyak sekali akses menuju destinasi wisata, wisatawan dapat menggunakan bis atau kereta dengan paket one day pass. Bis lebih saya rekomendasikan karena harganya lebih murah (500 yen) dan memiliki jadwal yang hampir akurat sehingga dapat memprediksi estimasi waktu perjalanan.
Untuk efisiensi waktu, sebaiknya daerah wisata yang dikunjungi adalah Arashiyama, karena berada di ujung barat Kyoto. Dengan tiket one day pass seharga 500 Yen, saya bertolak menuju Arashiyama Bamboo Forest jam 6 pagi dari Terminal Bis Kyoto. Perjalanan ke Arashiyama memerlukan waktu 50 menit dan turun di Halte Nonomiya. Setelah berjalan kaki selama 5 menit, Bamboo Forest yang sangat terkenal itu sudah terlihat dan karena masih pagi jadi masih sangat sepi dan tidak dikenakan biaya untuk masuk ke area hutan bamboo tersebut. Strolling di Bamboo Forest lebih nikmat dengan oolong tea seharga 400 Yen yang dapat dibeli di kedai-kedai sekitar Bamboo Forest.
Saya melanjutkan petualangan di Arashiyama dengan mengunjungi Tenryuji-Temple Garden dengan tiket masuk seharga 500 Yen. Taman ini didesain oleh Muso Soseki dengan landscape yang sangat indah yaitu kolam dikelilingi batu, pohon pinus dan Gunung Arashiyama.
Jam menunjukkan pukul 10, saya bertolak menuju Kinkaku-Ji Temple. Tiket masuk temple ini adalah 400 Yen. Temple yang juga dapat disebut dengan Golden Pavilion ini berada di tengah danau dengan background bukit yang indah. Temple ini merupakan representatif arsitektur pada periode Muromachi.
Petualangan di Kyoto dilanjutkan dengan mengunjungi Fushimi Inari Taisha. Temple yang terkenal dengan Senbon torii (1000 gerbang) yang berwarna orange ini berada di kaki Gunung Inari. Untuk mengunjungi area ini tidak dikenakan biaya. Sebelum masuk area temple, sebaiknya mensucikan diri terlebih dahulu dengan air yang berada di dekat pintu masuk. Penduduk lokal banyak yang berdoa di temple dengan melempar koin dan membunyikan kelenteng serta menepuk tangan sebanyak dua kali. Wisatawan juga dapat berdoa untuk hal yang diingankan dengan menulis wish di miniatur torii. Saya juga mendaki Gunung Inari. Perjalanan naik dan turun memerlukan waktu sekitar 90 menit. Torii masih menjadi daya tarik selama mendaki Gunung Inari.
Tidak terasa, jam menunjukkan pukul 4. Saya melanjutkan perjalanan menuju Kiyomizu-dera Temple. Setelah turun di halte Kiyomizu-michi. Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri area Gion. Medan yang ditempuh cukup menanjak dengan store-store yang menjual aneka souvenir, makanan khas Jepang, serta kafe-kafe. Untuk masuk ke Kiyomizu-dera, wisatawan dikenakan biaya 400 Yen. Hal menarik di area ini adalah adanya Jishu-Jinja Temple yang terdapat 2 batu yang disebut “Batu Buta” dan “Batu Peramal Cinta”. Sunset di sini juga merupakan sunset terindah menurut saya selama di Jepang dengan view menghadap Kyoto Tower dan pegunungan yang sangat indah.
Teks & foto: Muhammad Fajar Satria