TOP

Tentang Paris (dan Masyarakatnya)

Seberapa banyak Anda tahu tentang Paris selama ini? Artikel berikut pun dapat menjadi topik pembicaraan dalam berbasa-basi dengan orang yang baru kenal di sebuah acara.

 
Tak Hanya Seine
Paris ternyata tak hanya dibelah Sungai Seine, tapi juga oleh sungai kecil bernama La Bievre. Sayangnya selama masa Revolusi Industri, masyarakat banyak membuka usaha di sepanjang La Bievre dan membuang limbahnya ke sungai tersebut. Sungai terpaksa ditutup pada 1912 karena tingkat pencemaran yang parah, namun hingga kini La Bievre masih diam-diam mengalir melewati terowongan bawah tanah Paris.

 
Dulu Ada 12 Distrik
Bila melihat peta Paris terdiri, akan tampak 20 distriknya (arrondissements) meliuk bagai spiral. Pembagian distrik tersebut dibentuk semasa Revolusi Perancis pada 1795 dengan ketika itu populasinya dapat terbagai dalam 12 distrik, dengan distrik 1 hingga 8 berada di utara Sungai Seine, sementara distrik 10 hingga 12 di selatan Sungai Seine. Wajah Paris yang ada sekarang adalah hasil dari pengaturan yang dibuat pada 1859 oleh Baron von Haussmann akibat pertumbuhan kota yang semakin padat dan untuk menampung semua penduduk dibutuhkan lebih dari 12 distrik.

 
Tugu Bastille Bukan Memperingati Bastille
Tugu setinggi 47 meter di tengah Place de la Bastille tidak dibangun untuk memperingati Revolusi Perancis , melainkan untuk mengenang peristiwa Revolusi Juli pada 1830 atau yang dijuluki sebagai Tiga Hari Kemenangan, di mana peristiwa ini berhasil menggulingkan Raja Charles X. Pada tugu ini terukir nama-nama korban yang tewas dalam pertempuran tiga hari tersebut, sementara lokasinya sendiri berada di atas bekas kuburan sejumlah 800 korban perang dalam kurun revolusi pada 1830 dan 1848.

 
Ada Lebih dari Satu Arc de Triomphe
Ada beberapa gapura (arch) di Paris karena tak hanya Napoleon yang menyukai bentuk simbol kemenangan ini , berhubung Raja Louis XIV yang membangun Istana Versailles pun tergila-gila akan konstruksi bangunan tersebut. Selain Arc de Triomphe, terdapat l’Arc du Carrousel di pelataran utama Louvre serta arc di Porte Saint-Denis, serta Porte Saint-Martin di kawasan kota tua Paris. Dua arch yang terakhir dibangun untuk memperingati kemenangan perang dengan Spanyol.

 
Ada Tiga Patung Liberty
Ketika berlayar di sepanjang Seine, di ujung Ile de Cygne dekat Menara Eiffel terdapat Patung Liberty berukuran mini yang dirancang oleh seniman keturunan Italia-Perancis bernama Auguste Bartholdi. Selain itu, jika berjalan-jalan di Luxembourg Gardens, ada lagi Patung Liberty di bagian barat taman, serta tiruan Liberty dari kuningan dapat ditemui di depan Arts and Métiers.

 
Montmartre Ternyata Berlubang
Romawi konon mengambil batu dari Monmartre untuk membangun kuil-kuil mereka, sehinga proses penggalian ini menghasilkan lubang-lubang pada perbukitan kawasan ini. Oleh karena itu, jalan-jalan di Monmartre sering terkena banjir dan gereja Sacre-Coeur Basilica ditunjang pilar setinggi 32 meter sebagai pondasi untuk mencegahnya runtuh.

 
Sering-sering Menyapa “Bonjour”
Bagi masyarakat Perancis, menyapa adalah hal yang penting dalam tata krama. Oleh karena itu, agar tidak dikasari atau menerima servis buruk, sering-seringlah mengucapkan “bonjour” bila bertemu orang di restoran, bakery, toko, pasar, dan bahkan lift. Setelah berbelanja, sebelum keluar toko juga tak ada salahnya mengucapkan “au revoir”.

 
Roti dan Keju Setiap Hari
Warga Perancis sangat serius menyikapi roti mereka, sehingga ada aturan untuk baguette – konsistensi bahan yang diperlukan, panjang, dan harga. Sebuah tempat baru bisa mengklaim sebagai boulangerie (toko roti ala Perancis) kalau semua produk yang dijual dipanggang di tempat. Paris memiliki lebih dari 1.200 bakery dan setiap area memiliki bakery dengan jadwal libur yang berbeda-beda dengan bakery di area lain agar warga dapat tetap mendapatkan suplai roti segar setiap hari. Keju juga makanan sehari-hari dan jarang dikonsumsi sebelum makan malam. Warga Perancis menyantap keju setelah main course sebagai pengganti hidangan penutup yang manis.