Sydney 24 Jam: Bermacam Cara Menikmati Sydney
“Wah ada taman!” Saya berseru ketika mendapati hamparan rumput luas di pinggiran Tamarama Beach. Siang itu, saya menyadari bahwa berjalan kaki sepanjang pantai timur Sydney sepertinya kurang bijaksana apabila dilakukan dengan tas punggung penuh yang berisikan laptop, jaket winter, tripod, dan berbagai piranti lainnya. Kontur alamnya yang berbukit-bukit dan naik turun, membuat saya yang jarang olahraga ini kelelahan. Sial, mungkin ini pertanda bahwa saya harus diet.
Berikutnya, saya duduk selonjor di atas rumput Tamarama Park, beristirahat, sambil menyaksikan orang-orang berbadan bagus bermain bola voli di pantainya.
Itu adalah hari kesekian saya di Sydney, kota tertua di Australia yang menjadi pintu masuk bangsa Inggris pada 1770, juga salah satu kota tercantik di dunia yang tak akan cukup untuk dinikmati seharian. Namun, jika kamu hanya memiliki waktu 24 jam, maka inilah hal-hal terbaik yang bisa saya sarankan untuk dinikmati:
Pagi
Pagi berarti kesegaran, saat yang tepat untuk memulai hari dengan mengunjungi Bondi Beach atau berbaur dengan warga lokal di pasar setempat. Bondi adalah pantai paling mainstream di Sydney. Di mana kamu dapat menemukan orang-orang berselancar di lautnya, berjemur di pantainya, hingga bermain skateboard di trotoarnya, tak peduli musim.
Dari Bondi, kamu bisa menyusuri jalur pantai timur sambil melewati tebing-tebing yang menghubungkan Tamarama Beach, Waverley Cemetery, menuju Coogee Bay. Pastikan kamu telah meninggalkan tas berisi laptop di hotel. Apabila kebetulan berada di Sydney pada hari Sabtu dan sedang malas berolahraga di tepi pantai, kamu bisa berbaur dengan ratusan warga lokal di Eveleigh Market, Darlington, yang merupakan Sydney’s Best Farmers Market. Di sana, kamu bisa menemukan berbagai produk organik, seperti sayur-sayuran, hasil peternakan, hingga madu dari petani lokal. Jangan lupa untuk mencoba beef burger di Eveleigh Market. That’s the best burger ever, for me.
Apabila bukan Sabtu, kamu bisa mengalihkan perjalananmu ke Sydney Fish Market,Blackwattle Bay, yang merupakan pasar ikan terbesar ketiga di dunia, dan mencicipi grilled oyster yang lezat.
Siang
Siang adalah saat yang tepat untuk melihat dua landmark paling terkenal, yaituHarbour Bridge dan Opera House yang terletak di Cirqular Quay, tepat di saat matahari sedang bersinar terik di birunya langit Sydney yang rendah polusi.
Sydney Harbour Bridge, yang dibangun menggunakan dana utangan Inggris ini membentang megah sepanjang 502 meter, dengan tinggi 134 meter dan lebar 49 meter. Jembatan yang diresmikan pada 1932 ini setiap harinya dilewati ribuan orang dengan berbagai moda transportasi, mulai berjalan kaki, menggunakan mobil, hingga kereta. Ya, jembatan seberat 53.000 ton ini memiliki jalur kereta pada lintasannya.
Belum ke Sydney apabila kamu belum mengunjungi Opera House, karena bangunan yang di desain oleh arsitek Denmark, Jorn Utzon, ini, masuk ke dalam daftar ‘World Heritage Building’ dan juga tercatat sebagai ‘Australia’s Most Recognisable Landmark’. Jika senggang, kamu bisa mengikuti tur ke dalamnya sambil mengintip pemain orkestra yang sedang berlatih.
Apabila lapar, makan siang saja di Opera Kitchen sambil menyaksikan puluhan burungcamar yang hinggap di sekitar restoran.
Sore
Sore adalah saat yang tepat untuk berbelanja. Pilihannya adalah membeli barangbarang berkelas di mal yang mahal, atau memborong oleh-oleh untuk sanak saudara dan teman kantor yang selalu bawel menanyakannya.
Apabila kamu termasuk golongan mewah, Queen Victoria Building di George Street adalah pilihan yang tepat. Pusat perbelanjaan bergaya Victoria setinggi lima lantai yang merupakan mal tercantik di Australia, bahkan dunia, ini menyajikan ribuan koleksi branded items yang akan memuaskan dahaga belanjamu.
Namun, apabila kamu takut dijauhi saudara dan kolega karena tidak membawa oleholeh, maka Paddy’s Market di Chinatown adalah solusi yang pas. Kamu akan menemukan jutaan suvenir dengan harga miring di sini. Jangan takut apabila tak bisa berbahasa Inggris, karena banyak orang Indonesia yang menjadi pelayan toko di sini.
Malam
Malam berarti saatnya bersantai sambil menikmati pesona Sydney kala gelap. Pilihannya adalah mengunjungi pub lokal di The Rocks, sebelum berbaur dengan keramaianCircular Quay, atau menyantap seporsi besar seafood di Darling Harbour, sebelum melompat ke atas feri untuk menikmati pantulan lampu-lampu Sydney di malam hari.
Well, apapun pilihan kamu, Sydney adalah kota yang akan memanjakanmu seharian penuh. Maka pastikan kamu mempunyai itinerary yang matang sebelum mengunjungi Sydney,apalagi kalau kamu hanya mempunyai waktu 24 jam.
Dua puluh empat jam yang akan selalu kurang untuk menikmati Sydney.
Teks & foto: Muhammad Arif Rahman