TOP

Bermain-main di Tokyo

Tokyo ternyata tak hanya ramah untuk orang dewasa, karena kota ini pun tak kalah menyenangkan bagi anak-anak atau orang dewasa yang ingin memanjakan sisi kekanak-kanakan mereka.

Pesawat yang saya tumpangi akhirnya mendarat di Tokyo. Beberapa bulan sebelumnya, saya menerima undangan dari seorang tante yang tinggal di sana untuk mengunjunginya. Jepang memang terkenal sebagai negara yang serba mahal, sehingga mendapat tumpangan menginap, pastilah lumayan untuk menghemat.

Tante dan anak balitanya yang bernama Ichigo menjemput saya di bandara. Setelah melepas rindu, kami naik kereta Narita Express yang menuju ke pusat kota Tokyo, sebelum kemudian pindah kereta yang menuju rumah mereka di Distrik Bunky, sebuah area pemukiman dan pendidikan yang terkenal karena di sinilah Universitas Tokyo berada. Tante yang dosen di Universitas Tokyo mendapat fasilitas rumah di Bunkyo yang dekat ke tempat mengajar sehingga sebagai single parent, hal ini sangat memudahkan dirinya.

Sepuluh tahun menjadi warga Tokyo, menurut pengakuan Tante, yang membuatnya betah adalah udaranya yang bersih. Tak ada asap hitam mengepul dari knalpot kendaraan, selain lingkungan yang aman dan sarana transportasi yang nyaman. Belum lagi di mana pun ia berada, terdapat nursing station yang menyediakan tempat untuk mengganti popok dan menyusui, hingga microwave untuk menghangatkan baby food. Siang itu dalam perjalanan dari bandara ke rumahnya, saya melihat sendiri bagaimana Tante dengan lincah mendorong stroller dan naik-turun tangga sambil mengangkat kereta bayi tersebut. Trotoar di Tokyo juga lebar-lebar dan terpisah dari jalan besar, sehingga anak-anak bisa aman berjalan kaki tanpa takut terserempet kendaraan.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Selengkapnya baca di Majalah Panorama edisi Mei-Juni 2013.

TEKS: CACA SUGOI