
Galapagos di Mata Darwin
Niat ke Macchu Picchu di Peru, saya malah terpikat Kepulauan Galapagos di Ekuador. Perjalanan yang panjang dan biaya yang mahal sepadan dengan pengalaman batin yang diperoleh di tempat yang menginspirasi Charles Darwin memformulasikan Teori Evolusi ini.
Sebagai pecandu scuba diving, tujuan utama bertolak ke Galapagos adalah untuk mencicipi pengalaman menyelam yang berbeda. Tinggal di Indonesia yang sebagian wilayahnya masuk ke dalam Coral Triangle memang surga bagi penyelam, sehingga setiap mendengar ada tempat yang dijuluki “diving mecca”, saya langsung tertantang untuk membuktikan apakah memang ada tempat yang alam bawah airnya lebih indah dibandingkan Indonesia.
Begitu mendarat di Galapagos, kejutan demi kejutan kami dapati. Saking jarangnya manusia, berbagai hewan liar yang kami temui tidak lari bila didekati. Letaknya yang terpencil dan belum tersentuh membuat tempat ini menjadi tempat favorit bagi hewan untuk bertelur, membesarkan anak, dan mencari makan dengan memanfaatkan nutrisi kaya yang dibawa arus Humboldt yang dingin.
Tak seperti menyelam di perairan Indonesia yang hangat, air dingin di perairan Galapagos mengharuskan menyelam dengan wetsuit setebal tujuh milimeter. Kami dijanjikan melihat hewan pelagis dalam kawanan besar, seperti berbagai jenis hiu – white tip, Galapagos, kepala martil – barakuda, bumphead parrotfish, penyu, dan singa laut.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Selengkapnya baca di Majalah Panorama edisi Juli-Agustus 2013.
TEKS: ELVI KURNIAWAN