TOP

Mezquita, Bukti Kejayaan Islam di Cordoba

Berangkat pukul 04:00 dari rumah kami di Brussel, Belgia, saya mengenakan jaket kulit dengan sepatu boots setinggi lutut untuk mengantisipasi udara dingin. Namun ternyata perkiraan saya meleset. Setiba di Bandara Malaga, udara begitu hangat sehingga saya pun merasa salah kostum.

Kondisi udara di Spanyol pada bulan Oktober memang sangat berbeda dengan kondisi udara di Belgia dan beberapa negara Eropa lainnya. Saat musim gugur, suhu di kota Malaga berkisar antara 25-30 derajat Celcius, sementara Belgia masih berkisar 10-20 derajat Celcius.

Setelah mengambil mobil sewaan, kami langsung berangkat menuju kota Cordoba yang berjarak 140 km  dari Malaga dengan lama perjalanan dua jam. Sepanjang perjalanan, pemandangan yang terlihat begitu berbeda dengan kota-kota di Eropa Barat yang pernah saya kunjungi. Tanah merah dipenuhi dengan hamparan ladang pohon zaitun yang luas. Bukit bebatuan terlihat dari kejauhan dengan padang rumput yang berwarna kecokelatan karena udara yang panas.

Memasuki Cordoba, mulai terlihat banyak pohon palem di pinggir jalan. Bangunan dari zaman Romawi yang terbuat dari batu bata merah, kuning, dan cokelat mendominasi kota tersebut. Pintu-pintu gerbang dengan pilar-pilar besar dan tebal  berdiri kokoh di beberapa sudut seakan menyambut kedatangan para pelancong.

Saya langsung jatuh cinta melihat kota yang cantik dan hidup ini. Benteng-benteng yang kokoh serta jembatan Roman lebar yang memotong sungai menambah keindahan kota yang pernah menjadi salah satu tempat berjayanya agama Islam di Spanyol selama tiga abad ini. Penduduknya yang ramah pada saat kita membutuhkan informasi juga menambah keceriaan. Suhu udara yang hangat tampaknya ikut mempengaruhi suasana hati setiap orang yang tinggal di sini.

Kota Penuh Warna
shutterstock_135812096Tujuan utama kami ke Cordoba adalah mengunjungi Mezquita. Kami berjalan kaki menyusuri lorong yang tak terlalu lebar, hanya cukup dilalui satu mobil. Sepanjang jalan, deretan tembok rumah-rumah penduduk tampak berjajar dengan cat bewarna-warni. Sesekali tampak pot bunga yang menghiasi dinding bagian luar yang menghadap jalan. Bila melongokkan kepala ke balik pintu utama rumah tersebut, Anda akan menemui halaman rumah yang terlihat cerah dengan bunga di sana-sini—dan terkadang terdapat kolam kecil berbentuk pot dengan air mancur mengalir di atasnya.

Selain tembok rumah, lorong-lorong tersebut juga dipenuhi dengan sejumlah toko yang menjual berbagai barang, mulai dari suvenir, roti, hingga pakaian. Kehidupan kota Cordoba yang serba ceria ini juga terlihat dari tampilan warna menarik pada suvenir, mulai dari kipas, tembikar mozaik berbentuk piring, hiasan dinding, hingga mangkok. Selain itu, Anda juga bisa membeli barang menarik lainnya, seperti kaos, pakaian, syal, tas, sepatu Aladin, gantungan kunci, dan magnet tempelan kulkas.

Tiba di Mezquita, saya segera membeli tiket dan berjalan menuju pintu masuk. Sebelum masuk, seorang petugas datang mendekati dan mengingatkan saya untuk tidak salat di dalam Mezquita. Petugas tersebut tampaknya langsung mengenali saya sebagai seorang muslimah dari pakaian dan jilbab yang saya kenakan.

2Fungsi bangunan ini sebagai masjid memang hanya hingga abad ke-11. Setelah Islam jatuh pada tahun 1236 dan Raja Ferdinand III mengambil alih kekuasaan, Mezquita berubah fungsi menjadi sebuah gereja dengan katedral gotik yang dimasukkan ke tengah gedung berarsitektur Moor ini.

Begitu kaki melangkah memasuki Mezquita, kemegahan arsitektur bangunan tersebut menyambut saya. Tampak barisan pilar-pilar marmer melengkung yang menjulang tinggi dan membentuk lorong panjang. Pilar tersebut tadinya berwarna krem dan merah batu, namun kini warnanya tampak lebih gelap di bagian yang banyak disentuh pengunjung.

shutterstock_85416169Di mihrab, ruangan tempat imam memimpin salat berjamaah, kaligrafi timbul dengan dominasi warna kuning keemasan tampak menghiasi dinding dan kubah. Hiasan kaligrafi timbul dan lukis ini juga memenuhi beberapa ruangan lainnya—selain sejumlah ornamen lainnya, seperti lukisan bercorak khas Timur Tengah serta lukisan Bunda Maria dan Yesus. Barang-barang peninggalan masa lalu seperti peralatan makan, teko, dan cangkir dengan bahan dari perunggu dan kuningan juga turut mendominasi ruangan di dalam Mezquita. Sayangnya, pintu-pintu kokoh, tinggi, dan besar bermaterial kayu atau besi kuning seperti lempengan emas raksasa dengan ukiran kaligrafi di beberapa tempat sudah mulai lekang dimakan usia.

1Tak setiap ruangan bisa saya masuki. Pihak pengelola menambahkan pagar jeruji pada sejumlah ruangan untuk menjaga kelestarian kondisi ornamen. Wisatawan hanya boleh melihat dan mengambil foto dari balik jeruji. Hal ini bertujuan untuk untuk menjaga kelestarian kondisi ornamen.

Di bagian tengah bangunan terdapat kapel-kapel kecil dengan lukisan Bunda Maria, Yesus, dan  pemuka agama Katolik yang juga dibatasi dengan pagar berjeruji. Umat Katolik bisa beribadah di sini, sementara pengunjung lain yang hanya ingin melihat-lihat atau melewatinya tak boleh mengeluarkan suara berisik agar tak mengganggu jalannya ibadah.

Melihat kemegahan, keindahan, dan luasnya Mezquita, saya pun bisa membayangkan bagaimana kejayaan Islam pada masa lalu di Coroba. Tingginya nilai seni serta kemajuan arsitektur pada masa itu juga tak diragukan lagi.

 

Bersantai di Taman
shutterstock_134376560Setelah puas mengeksplor bagian dalam Mezquita, saya pun melangkahkan kaki ke luar dan mendapati halaman yang tak kalah cantiknya. Air mancur yang berasal dari pot-pot raksasa memancar dengan jernih. Kolam yang memanjang dipenuhi berbagai jenis tanaman di sampingnya, dari pohon zaitun, pohon palem, pohon cemara, hingga bunga berwarna-warni yang semakin menambah keindahan halaman Mezquita. Duduk di halaman Mezquita menikmati pemandangan sekitar sembari mencicipi es krim adalah hal yang tak boleh Anda lewatkan.

Begitu keluar dari kawasan Mezquita, terlihat kereta kuda dengan kuda-kuda penarik yang tinggi dan besar dengan kulit mengkilat. Pengunjung bisa berkeliling kawasan Mezquita dengan kereta kuda ini. Sembari berkeliling, kusir akan menerangkan sejarah Cordoba, Mezquita, dan berbagai hal menarik selama perjalanan. Kegiatan berkeliling dengan kereta kuda ini bisa menjadi penutup hari yang sempurna untuk kunjungan Anda ke Mezquita.

TEKS: NINDA HARAHAP