Wisata ke Pematang Sawah di Jepang
Unik adalah kata untuk menggambarkan negeri Jepang. Begitu banyak hal unik yang bisa kita temukan di Negeri Sakura, salah satunya adalah wisata ke pematang sawah. Bukan sembarang pematang sawah, namun ada kisah menarik yang menyertainya.
Kanvas Alami di Inakadate
Inakadate di Prefektur Aomori tak hanya sebatas pematang sawah sebagai lahan mengelola produksi pangan, tapi menjadikannya sebagai media seni. Tak banyak dari kita yang berpikir untuk mengubah lahan sawah menjadi kanvas alami. Namun tidak bagi para petani di Inakadate. Dengan sengaja mereka menanam benih padi yang dikreasi sedemikian rupa yang nantinya ketika tumbuh bisa membantu terciptanya lukisan alami sesuai pilihan.
Teknik seni menggunakan padi merupakan keunikan tersendiri. Caranya tak bisa dibilang mudah juga. Para petani mesti memilih lahan terbaik untuk menanam benih-benih padi pilihan yang merupakan perpaduan benih padi yang dapat dimakan dengan jenis yang merupakan hiasan. Dibutuhkan 10 jenis batang padi yang menghasilkan tujuh warna berbeda, mulai dari hijau, kuning kehijauan, kuning, ungu tua, putih, jingga, dan merah.
Desa Inakadate sudah menggunakan teknik seni ini sejak 1993. Gambar-gambar yang tercipta bisa beragam, mulai dari karakter-karakter asal kebudayaan lokal, hingga sosok-sosok ikonik dari film-film terkenal, juga tokoh-tokoh anime. Setiap tahunnya ditentukan tema yang berlainan. Untuk 2017 Anda akan disajikan pemandangan seni yang menggambarkan perihal dongeng dan legenda asli Jepang.
Waktu terbaik: Juni hingga Oktober, tapi pada Juli dan Agustus Anda bisa mendapatkan pemandangan terbaik.
Akses: Dari Tokyo bisa menaiki Shinkansen Tohoku ke Stasiun Shin-Aomori, kemudian pindah ke jalur Ou dan berhenti di Stasiun Hirosaki. Estimasi perjalanan sekitar tiga jam dan 50 menit. Dari kota Aomori Anda bisa berkendara sekitar 40 menit.
Tingkat-tingkat Sawah di Semenanjung Noto
Noto merupakan kawasan pedesaan di Prefektur Ishikawa yang terkenal akan kecantikan alamnya, industri pertanian, juga pernak-pernik Wajima. Berada di sebuah semenanjung yang menghadap Laut Jepang, Noto tak hanya menampilkan suasana a la pesisir. Saat melewati Semenanjung Noto, pastikan untuk mengunjungi Shiroyone Senmaida yang terletak di kota Wajima. Di tebing yang terjal, tepat di antara jalan tol nasional dan pemandangan laut, Anda akan menemukan pematang sawah yang bertingkat-tingkat, banyak sekali, seakan tak berkesudahan. Warna hijau berpadu kuning menghiasi lahan luas di depan mata. Kalau Anda mengunjungi Shiroyone saat sore menjelang malam, jajaran sawah akan dihiasi lampu-lampu cantik yang memberi pemandangan luar biasa. Itu semua turut dilengkapi dengan atmosfer laut yang berada tepat di depan pematang sawah. Keindahannya yang begitu mengagumkan menjadikan Shiroyone Senmaida layak sebagai Situs Warisan Pertanian Dunia.
Tak hanya menyajikan pemandangan pematang sawah yang masif, para pengunjung pun tak berperan lebih aktif dengan ikut serta bersama petani lokal memanen padi. Aktivitas menyenangkan ini tak memerlukan kemampuan yang khusus, Anda hanya perlu menyiapkan beberapa hal saja, Seperti mengenakan sepatu bot yang sudah disediakan dan sabit untuk memotong padi. Sebelumnya Anda akan dipandu mengenai cara memanen yang benar lalu dibagi menjadi beberapa kelompok yang akan bekerja bersama.
Waktu terbaik: Dari pertengahan hingga akhir September.
Akses: Berkendara sektiar 40 menit dari Bandara Noto menggunakan bus bandara.