
Musim Gugur di Jepang Bertabur Festival Unik
Jepang adalah salah satu destinasi yang kerap dituju wisatawan yang ingin menikmati suasana musim gugur. Seiring datangnya salah satu musim yang difavoritkan wisatawan, beberapa wilayah di Jepang sudah mempersiapkan festival dan atraksi yang sudah menjadi tradisi tahunan. Apa saja keseruan festival saat musim gugur di Jepang?
Festival Musim Gugur Kuil Meiji
Festival yang berlokasi di Kuil Meiji merupakan bentuk perayaan ulang tahun dari Kaisar Meiji, kaisar Jepang ke-122. Selama tiga hari, festival diisi dengan atraksi seni yang selalu menarik perhatian pengunjung, baik warga lokal maupun wisatawan. Atraksi seni yang biasa dipentaskan, antara lain adalah tari bugaku, teater noh, komedi kyogen, hogaku, hingga aikido. Bagi pengunjung setia festival ini, tak ada yang ditunggu-tunggu selain menyaksikan demonstrasi seni memanah Yabusame, yaitu memanah sambil menaiki kuda.
Yabusame sendiri sering diasosiasikan dengan kelompok elit samurai, di mana keahlian ini wajib dimiliki anggota samurai, namun kemudian ditolak, ketika kehadiran senjata-senjata Portugis di Jepang pada abad 16. Di era modern, seni memanah Yabusame kerap dipertontonkan di berbagai kuil untuk acara-acara tertentu. Selain itu, festival ini juga memperlihatkan atraksi sumo untuk menghibur penonton, di mana para pesumo yang tampil biasanya merupakan pemenang dari Yokozuna, yang merupakan peringkat pertama di dunia sumo. Festival Musim Gugur Kuil Meiji akan berlangsung pada 1 November hingga 3 November 2017, berlokasi di Kuil Meiji, yang dapat diakses melalui Stasiun Harajuku dengan berjalan kaki selama 11 menit.
Jepang memiliki banyak tradisi yang mungkin bagi orang asing terlihat tidak lazim, dan Festival Onomichi Betcha Festival termasuk salah satunya. Festival Onomichi Betcha sengaja diadakan untuk mengapresiasi mahkluk-makhluk tak berwujud yang populer di kalangan masyarakat setempat. Digelar selama tiga hari, mulai dari 1 November hingga 3 November 2017, festival ini melibatkan prosesi omikoshi (kuil yang bisa dibawa-bawa) yang diangkut ke kota untuk mendoakan kesehatan masyarakat kota itu. Di antara partisipan, akan ada tiga orang yang menggunakan topeng setan, yang biasa disebut soba, beta, shouki, di mana tiga setan tersebutlah yang menjadi sentra perhatian dari festival ini. Ketiga sosok ini yang memimpin parade omokoshi melewati jalanan, sambil diiringi dentuman drum dan tiupan seruling, kemudian mereka (seakan-akan) memukul kepala dan menyodok tubuh orang-orang yang berada di sekitar menggunakan iwabou (semacam tongkat khusus untuk seremoni) dan sasara (bambu).
Festival unik ini sebenarnya terinspirasi dari kejadian yang menimpa kota Onomichi pada 1808, di mana wabah menyerang kota, dan mengakibatkan banyak korban jiwa melayang. Saat itu pemimpin kota berinisiatif mengadakan upaya pemulihan wabah, dengan menggunakan ritual yang tak jauh berbeda dengan yang dilakukan di festival saat ini. Onomichi Betcha berlangsung di kota Onomichi, yang bisa diakses dari Stasiun Hiroshima menggunakan Shinkansen JR Tokaido/ Sanyo menuju Stasiun Fukuyama, dengan waktu tempuh 23 menit. Kemudian dilanjutkan dengan menaiki kereta jalur JR Sanyo menuju Stasiun Onomichi, dengan waktu tempuh 19 menit. Jika memilih perjalanan udara, dari Bandara Hiroshima bisa menggunakan limousine bus dengan tujuan Stasiun Shiraichi, selama 13 menit, kemudian dilanjutkan naik kereta api jalur JR Sanyo dari Stasiun Shiraichi menuju Stasiun Onomichi, selama 41 menit.
Space Art Tanegashima
Tanegashima Space Center adalah fasilitas antariksa milik Jepang yang berlokasi di Tanegashima, merupakan pulau yang terisolasi di tenggara Jepang, sekitar 40 kilometer dari Kyushu. Kawasan ini mengingatkan akan Cape Canaveral milik Amerika. Tak jauh dari sini, kerap diadakan Space Art Tanegashima, merupakan festival seni yang bertema futuristik, di mana sebuah pulau dikreasi layaknya berada di luar angkasa. Walau masih berskala kecil, namun festival ini kerap menarik perhatian para seniman Jepang untuk menciptakan instalasi-instalasi seni bertema luar angkasa yang unik, dari benda-benda sederhana, seperti dari botol plastik hasil daur ulang.
Salah satu atraksi yang menarik perhatian adalah planetarium alami, di mana pengunjung akan memasuki gua yang berada di sisi pantai menggunakan kapal kecil, dan menyaksikan kemilau cahaya di langit-langit gua, serupa bintang di langit. Untuk dapat menikmati ini, pengunjung dianjurkan untuk datang pada 2 November hingga 5 November 2017, saat tengah malam. Bagi wisatawan yang tertarik untuk mendatangi festival seni ini, terdapat beberapa pilihan akses, seperti menggunakan pesawat dari Bandara Kagoshima menuju Tanegashima, dengan durasi perjalanan selama 35 menit. Bisa juga menggunakan kapal cepat dari dermaga utama Kagoshima (dermaga selatan), dengan waktu tempuh sekitar 95 menit, menggunakan kapal Toppee & rocket yang memiliki enam jadwal keberangkatan setiap harinya.