Mesir Selain Piramida
Piramida Giza merupakan salah satu karya arsitektur terbaik yang pernah dibuat manusia, yang kini masih bertahan sebagai satu dari Tujuh Keajaiban Dunia. Kemegahan Piramida Giza memang tak bisa dipisahkan dari Mesir, tapi bukan itu saja yang dapat dinikmati pejalan saat mengitari negeri eksotis ini.
Apa saja atraksi menarik yang tak boleh dilewatkan jika berkunjung ke Mesir?
Abu Simbel
Setelah Piramida Giza, Abu Simbel merupakan bangunan kuno penting di Mesir yang patut dikunjungi, merupakan kuil untuk Girain Ramesses II. Kuil ini sudah menarik perhatian wisatawan sejak era Victoria, apalagi semenjak direstorasi pada 1960-an, tak henti-hentinya wisatawan datang untuk mengagumi Abu Simbel. Waktu terbaik untuk mengunjungi Abu Simbel saat perayaan Abu Simbel Festival berlangsung, tepatnya pada Februari dan Oktober. Di momen ini, pengunjung dapat melihat sinar matahari yang alami dengan arstitektur bangunan yang menakjubkan, berpadu dengan cahaya di dalam kuil juga kemeriahan musik, tarian, dan makanan yang berlimpah sepanjang festival berlangsung. Abu Simbel berada dekat perbatasan Sudan yang dapat dicapai dari kota Aswan. Terdapat bus dan tur dari Aswan menuju Abu Simbel, tapi cara paling menyenangkan untuk mengunjunginya dengan mengikuti pelayaran dengan rentang waktu 3-5 hari perjalanan.
Kuil Karnak
Menurut Michael Wood dari BBC History, Kuil Karnak layaknya taman rekreasi yang menyimpan sejarah kuno Mesir, lengkap dengan dewa dan dewi yang mewakili peradaban untuk periode lebih dari 2.000 tahun. Fakta inilah yang menjadi alasan mengapa Karnak menjadi sentra pemujaan dalam kehidupan religi di Mesir kuno. Situs sejarah ini memiliki luas yang masif, mencapai 1.500 x 800 meter, di mana kompleks bangunan terdiri dari obelisk, tiang, menara, jajaran kios yang didedikasikan bagi Dewa Theban. Jika tidak memiliki banyak waktu untuk menjelajah seluruh area, pastikan untuk tidak melewatkan Hypostyle Hall di Kuil Besar Amum, yang biasa menampilkan pertunjukan audio dan cahaya saat malam hari.
Berlayar di Sungai Nil
Melihat langsung Sungai Nil, sungai suci bagi orang Mesir tidaklah cukup. Sekalian saja mengarungi Sungai Nil menggunakan felucca – kapal layar tradisional Mesir yang biasa digunakan untuk mengarungi Laut Merah. Wisatawan bisa merasakan petualangan di masa lampau dengan mengarungi sungai terpanjang di dunia yang menyediakan berbagai pilihan destinasi pelayaran. Pelayaran paling pendek yang bisa dinikmati adalah menyaksikan mentari terbenam, sedangkan bagi mereka yang tidak diburu waktu, bisa menghabiskan sekitar 10-11 hari perjalanan mengelilingi Kairo, Aswan, Kom Ombo, Edfu, Luxor, dan Hurghada.
Luxor
Ini merupakan satu kota kuno di Mesir yang tak boleh dilewatkan, terutama karena terdapat Kuil Luxor yang berada di pusat kota. Kuil megah ini dibangun oleh Amenhotep II dan Ramesses II sekitar 1400 SM, yang bertujuan sebagai tempat penyelenggaraan Festival Opet yang diadakan untuk menghormati Dewa Amun. Yang menarik, kuil ini tidak hanya berisi bangunan-bangunan untuk menghormati dewa dan dewi Mesir kuno, di kemudian waktu, dibangun pula bangunan sakral bagi umat Kristen dan Muslim, termasuk sebuah masjid yang masih berdiri hingga sekarang.
Valley of the Kings
Disebut juga Biban El Moluk, Valley of the Kings merupakan situs sejarah Mesir kuno, di mana para Firaun disemayamkan di sini, yang diharapkan akan bertemu dewa-dewa setelah kematian. Di sini Anda bisa menemukan makan Tutankhamun yang ditemukan pada 1920-an, di mana pengunjung dapat memasuki area makam. Jika sempat berkunjung ke Museum Mesir di Kairo, Anda bisa melihat langsung berbagai harta karun yang turut dikuburkan bersama Tutankhamun saat itu.