5 Kota Kecil yang Menyenangkan
Eropa dengan kota-kota besarnya semakin dipadati wisatawan. Anda yang mencari ketenangan, mencari ruang baru untuk ditelusuri, menikmati rupa kota walau mungil namun berkesan di hati.
Inilah lima kota kecil di Eropa yang menyenangkan untuk disambangi.
Cesky Krumlov, Republik Ceko
Kota kecil yang berada dalam lingkaran S yang terbentuk dari Sungai Vltava ini dikagumi karena jajaran bangunan bergaya Renaisans, Gotik, dan Barok. Menelusuri jalanan kota, memasuki lorong-lorong yang dilapisi batu bulat dan bangunan berlapis cat kuning pucah, hijau, dan merah muda menjadi kesenangan tersendiri bagi penggemar fotografi.
Yang harus dikunjungi: Kastel Cesky Krumlov yang megah walau berada di sebuah kota kecil, merupakan benteng terbesar kedua di seantero Republik Ceko, bahkan orang lokal menyebut luasnya hanya satu meter persegi lebih kecil dibanding Kastel Praha.
Alberobello, Italia
UNESCO menetapkan kota cantik ini sebagai Situs Warisan Dunia pada 1996 berkat konstruksi trulli – bangunan prasejarah yang terbuat dari batuan kapur yang dikerjakan secara kasar, dengan atap piramida, kubah, ataupun berbentuk kerucut. Wujud rumah yang unik ini berasal dari 1500-an, di mana Keluarga Acquaviva yang menjadi penguasa lokal saat itu ingin menghindari pajak properti kepada raja, sehingga memerintahkan petani setempat untuk membangun rumah dan tempat tinggal tanpa mortar (campuran semen, pasir, batu kapur). Jika terjadi inspeksi dari pihak kerajaan, bangunan dapat dengan mudah dibongkar dan tagihan pajak tetap rendah.
Yang harus dikunjungi: Pergilah ke kawasan Rione Monti yang menjadi kawasan yang dihuni sekitar 1.000-an trulli. Di sini terdapat toko suvenir yang dapat ditemui di tiap melangkah dari satu rumah ke rumah lainnya.
St. Ives, Cornwall, Inggris
Bekas desa nelayan ini berkembang menjadi salah satu kota budaya yang terkenal dengan festival seni yang digelar tiap September. Kota ini sudah menarik perhatian sejak lama, khususnya para seniman yang dapat untuk menangkap keindahan alam di St.Ives, seperti JMW Turner dan Henry Moore yang datang ke sini sekitar 1800-an.
Yang harus dikunjungi: Nikmati susasana pesisir di area pelabuhan untuk melihat kapal-kapal nelayan berwarna-warni yang lalu-lalang atau bersantai di Pantai Portminster di luar teluk untuk melihat pemandangan Dreamrevy Lighthouse yang indah, yang menjad inspirasi untuk novel Virginia Woolf, To the Lighthouse.
Eze, Prancis
Berada di antara Nice dan Monako, Anda akan menemukan sebuah desa bergaya Abad Pertengahan yang menawan, yang diukir dengan latar gunung setinggi 1.400 kaki. Jalanan berbatu yang berliku dan dihiasi patung-patung bersejarah dari 1700-an, Eze menghadirkan pemandangan dramatis khas kota Mediterania.
Yang harus dikunjungi: Jardin Exotique d’eze – sebuah kebun raya yang dipenuhi jajaran kaktus dan pemandangan menawan 360 derajat dari Cote d’Azur. Menjelang matahari terbenam, duduk-duduklah sambil menikmati minuman segar di Chateau Eza untuk mendapatkan pemandangan khas Mediterania.
Jacje, Bosnia
Dulunya, Jacje merupakan ibu kota Bosnia pada Abad Pertengahan, sehingga terlihat jelas sisa-sisa kemegahannya melalui kastil di puncak bukit atau saat menelusuri jalanan berbatu. Jacje masih asing di kalangan turis tapi mungkin akan berubah menjadi permata baru di Eropa Timur berkat usaha UNESCO yang berinvestasi dalam proses renovasi kota.
Yang harus dikunjungi: Air Terjun Pliva yang tingginya lebih dari 20 meter dan berada di pertemuan dua sungai. Airnya berwarna pirus cerah yang berkilau dan terdapat area aman untuk merasakan semburan air.