Suatu Pagi di Bromo
Ketika sudah jenuh dengan aktivitas pekerjaan, traveling adalah salah satu solusi untuk menghilangkan kejenuhan tersebut. Berawal dari banyaknya jadwal cuti bersama pada bulan Mei 2014 kemarin, saya mengajak teman-teman untuk mengambil cuti dari pekerjaan dan mengajak untuk berwisata ke Bromo.
Kami berempat baru pertama kali menuju Bromo. Baru menginjak di Bandara Internasional Juanda, kami sudah kebingungan harus ke mana. Akhirnya kami memilih untuk melipir di salah satu kafe di bandara sembari menyesap kopi dan mencari informasi di internet mengenai cara mencapai Bromo. Pilihan pun kami jatuhkan pada jasa taksi untuk menuju Cemoro Lawang. Setelah tawar-menawar tarif taksi dengan supir, kami pun berangkat menuju Cemoro Lawang pukul 16:00 WIB dari bandara.
Tiga setengah jam kemudian, kami tiba di Cemoro Lawang dan segera mencari tempat penginapan. Untungnya banyak penduduk yang sangat ramah dan terbuka dengan para wisatawan sehingga mencari penginapan yang terjangkau pun mudah – mereka akan dengan senang hati menunjukkan arah atau bahkan mengantar Anda. Dari penduduk setempat jugalah kami mendapat informasi mengenai mobil off-road yang rencananya kami sewa untuk perjalanan dini hari nanti.
Menuju Pananjakan
Tepat pukul 02:00 WIB, kami bangun dan segera mandi. Airnya yang superdingin membuat badan pun segera beradaptasi dengan lingkungan yang temperaturnya memang rendah. Satu jam kemudian, mobil sewaan telah menjemput untuk mengantar kami menuju Pananjakan melihat matahari terbit. Perjalanan yang berliku-liku dan sangat menantang ini membuat kami berpegangan kuat dan merapalkan doa agar selamat sampai tujuan.
Tiba pukul 04.00 WIB di puncak Pananjakan, sudah banyak wisatawan yang menanti matahari terbit. Wisatawan yang datang tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga wisatawan luar negeri. Pemandangan yang luar biasa pun bisa dinikmati ketika cahaya matahari perlahan-lahan muncul. Pemandangan Gunung Batok, Gunung Bromo, dan Gunung Semeru bisa kita lihat dari Pananjakan ini. Sungguh pengalaman wisata yang menyenangkan bisa mengunjungi tempat cantik seperti ini.
Indahnya Bromo
Setelah matahari terbit, sekitar pukul 06:30 WIB, kami menuruni Pananjakan untuk melanjutkan perjalanan menuju Gunung Bromo. Setibanya di kaki gunung Bromo, sejumlah wisatawan memilih naik tangga untuk mencapai puncak – atau bila memang kaki sudah capai, banyak penduduk setempat yang menyewakan kudanya. Kami tentunya memilih alternatif kedua untuk menikmati sensasi menunggang kuda menaiki gunung.
Puas menikmati pemandangan Bromo, kami pun melanjutkan perjalanan menuju Bukit Savanna dan Pantai Berbisik sebelum akhirnya kembali ke penginapan untuk beristirahat. Sorenya, kami segera kembali menuju Surabaya melalui Probolinggo untuk mengejar penerbangan kembali ke Jakarta. Sungguh pengalaman yang tak akan terlupakan!
TEKS: TEDDY MARDONA