TOP

Kota Mati yang Hidup Lagi

Namanya melejit berkat sebuah film, namun kota kecil di Negara Bagian Texas ini pun ternyata sebuah tujuan untuk berwisata kuliner di Amerika Serikat.

Tak banyak yang tahu tentang Gruene. Bila pernah menonton film parodi tentang malaikat berjudul Michael (1996) yang dibintangi John Travolta, salah satu adegan ikoniknya adalah Michael berjoget dengan lagu Chain of Fools yang dinyanyikan Aretha Frankline dari jukebox. Adegan ini diambil di Gruene Hall, sebuah ruang serba guna yang masih digunakan masyarakat setempat untuk berkumpul dan berdansa. Gruene Hall juga sering menampilkan konser-konser musik country, blues, dan American folk dan beberapa kali sempat menandai awal karir artis-artis internasional, seperti Lyle Lovett, Garth Brooks, The Dixie Chicks, dan masih banyak lagi. Hingga hari ini Gruene Hall masih menampilkan pertunjukan musisi-musisi terbaik Texas setiap akhir pekan.

Teks & foto Adithya Pratama


Menara Air Sepanjang Jalan

Gruene dapat ditempuh dalam dua jam perjalanan dari Houston melewati Interstate 35 (nama jalan tol di Amerika Serikat diberi kode nomor). Di sepanjang perjalanan, hampir di setiap kota yang saya lewati terlihat menara air. Tingginya suhu di Texas di musim panas mengharuskan setiap kota untuk memiliki sumber air cadangan. Dengan kelembaban yang rendah dan suhu yang dapat mencapai 45 derajat Celsius, maka setiap kota mempunyai lebih dari satu menara air. Uniknya, menara-menara air ini umumnya bertuliskan nama kota atau dihias menyerupai maskot tim football setempat.

Menara air kota Gruene yang merupakan salah satu menara air tertua di Texas menyambut saya dari kejauhan. Dibangun awal tahun 1900, menara setinggi 30 meter ini memiliki lima jalur pipa yang menjalar ke setiap sudut kota. Selain karena usianya, Gruene Water Tower juga menjadi simbol kota dikarenakan ukurannya yang lebih besar dibandingkan kebanyakan menara air di Texas, sehingga dari kejauhan pun sudah terlihat.

 

Dulu Kota Mati

Sejak dulu, saya memang selalu ingin ke Texas, sebuah tempat yang lekat dengan image film cowboy. Di pikiran saya, Texas adalah tempat yang gersang – karena merupakan gurun – dan topi cowboy merupakan dress code sehari-hari para warganya. Ketika sampai di Houston dan diajak makan barbeque ala Texas, teman saya yang tumbuh dan besar di negara bagian itu pun mengusulkan agar saya ke Gruene. Menurutnya, Gruene adalah kota untuk berwisata kuliner, terutama bagi yang ingin mencicipi barbeque ala Texas yang otentik.

Gruene merupakan sebuah kota kecil bersejarah di tepi Sungai Guadalupe yang dulunya bernama Goodwin. Di penghujung abad 19, area seluas 24 kilometer persegi ini dibeli oleh seorang petani Amerika keturunan Jerman bernama Henry D. Gruene untuk dijadikan kebun kapas. Berhubung bisnis kapas saat itu sedang naik daun, kota Goodwin pun berkembang pesat. Banyak cottage bergaya Victoria dan rumah-rumah cantik dari batu bata mulai dibangun, termasuk tempat pengolahan kapas hingga Gruene Hall yang merupakan aula dansa tertua di Texas. Karena keberadaan Gruene Hall inilah maka kota Goodwin kemudian berubah nama menjadi Gruene yang diambil dari nama Henry Gruene yang sudah berjasa membangun kota.

Sayangnya setelah Henry Gruene meninggal pada tahun 1920, kota kecil ini pun mulai terpuruk. Diperparah dengan krisis ekonomi di tahun tersebut dan kemudian Perang Dunia II, Gruene menjadi kota mati di tahun 1950. Baru pada awal 1970, restorasi Gruene dimulai. Dengan mempertahankan bangunan asli, setelah restorasi selesai, Gruene perlahan tumbuh kembali dan terkenal sebagai kota tujuan wisata. Bangunan-bangunan yang diperbaiki itu pun kemudian diubah fungsinya menjadi penginapan, restoran, dan bar yang eksotis.

 

Selengkapnya baca di Majalah Panorama edisi September/Oktober 2014.