Filipina? Kenapa Tidak?
Teks: Singgih Kertanegara
Dikenal sebagai negara yang pernah berada di bawah kekuasaan Spanyol dan Filipino atau Pinoy selaku native-nya yang murah senyum dengan Tagalog sebagai bahasa nasionalnya, berlibur di Filipina akan menjadikan pengalaman tersendiri yang menarik. Selain itu, Filipina sendiri juga mempunyai julukkan ‘The Only Latino Nation in Asia Region’. Filipina membagi wilayah-wilayah di negaranya menjadi province, city, municipalities, sub district dan family atau village.
Dengan empat jam penerbangan dari Jakarta menuju Manila menggunakan Cebu Pacific Airways, Metro Manila yang terletak di Kepulauan Luzon merupakan ibukota negara di mana segala macam urusan bisnis, seperti gedung perkantoran, kantor pemerintah, kondominium serta Mall of Asia dapat dijumpai disini. Uniknya, pendapatan per provinsi berbeda-beda. Call Center, Tour Guide dan penerjemah merupakan pekerjaan yang amat diminati dan mempunyai penghasilan terbesar di Metro Manila.
Biasanya orang Indonesia bila ke Filipina adalah untuk wisata kuliner dan belanja, terutama bagi mereka yang baru pertama kali datang. Maklum, nama Filipina tidak begitu dominan di telinga orang Indonesia. Dessert-nya yang terkenal adalah Halo-Halo (baca: mix-mix atau campur) karena memang konsepnya adalah campuran antara es krim, nuts, susu dan buah-buahan yang dituangkan dalam gelas tinggi atau mangkok. Selain itu, jika orang Indonesia sudah terbiasa menyantap fast food dengan logo McDonald’s, maka warga Filipina mempunyai Jolibee yang jadi kebanggaan sebagai fast food lokal dan mampu menggeser reputasi McDonald’s.
Metro Manila juga cocok untuk perjalanan pilgrim karena ada beberapa gereja besar sebagai tujuan wisata, sebut saja Gereja San Agustine yang masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO. Selain itu, pengunjung juga dapat pergi ke Casa Manila (baca: casa, artinya rumah dalam bahasa Spanyol) untuk mempelajari rumah-rumah dan kebudayaan bangsa Spanyol di abad 18. Di dekat Casa Manila, jangan lupa untuk mampir ke Barbara Restaurant untuk lunch atau dinner di mana selalu ada pentas live music.
Untuk transportasi, Metro Manila mempunyai Jeepney yang dapat mengangkut sekitar 20 orang sebagai sarana transportasi umum. Jeepney berbentuk mobil tentara Amerika Serikat yang sudah dimodifikasi dengan kebudayaan setempat. Selain itu, Metro Manila juga mempunyai MRT seperti Singapura dan Malaysia. Seperti di Jakarta, saat rush hour jalanan utama dan MRT akan menjadi macet dan padat.
Wisata Sekitar Manila
Selain Manila, Puerto Princessa di Provinsi Palawan juga merupakan tempat yang harus dikunjungi. Tidak ada taksi di Puerto Princessa, namun adanya taxicle (kombinasi antara motor & dengan bajaj) yang menjadi kendaraan utama di sini. Ongkosnya pun bervariasi tergantung jarak. Yang terdekat adalah sekitar 40 peso. Ada dua universitas terkenal juga di sini yaitu Holy Trinity University dan Palawan State University.
Tempat wisata paling terkenal di sini adalah Underground River di mana kita masuk ke sebuah gua menggunakan boat sambil membawa senter. Local guide akan mendayung di bagian belakang sambil menjelaskan tentang informasi seputar gua. Gua ini panjangnya delapan kilometer, namun turis hanya diperbolehkan mendayung sepanjang 1.5 kilometer. Saat masuk ke gua, kita akan disambut dengan bau khas kelelawar.
Butterfly Eco Garden & Tribal Village juga merupakan salah satu atraksi menarik untuk anak-anak supaya bisa mempelajari kehidupan suku-suku di Filipina mulai dari membuat panah, alat musik sampai memainkannya. Selain itu pengunjung juga bisa belajar tentang kehidupan kupu kupu dan binatang lainnya.
Jadi tunggu apa lagi? Tidak ada salahnya sekarang kita mulai pergi ke salah satu negara tetangga kita untuk lebih mengenal kebudayaan mereka. Mengunjungi Filipina? Kenapa tidak?