
Mengenal Indahnya Lombok
Pulau Lombok merupakan bagian dari gugusan kepulauan Provinsi Nusa Tenggara yang masih kental dengan kebudayaan Bali. Mulai dari bahasa, bangunan tempat ibadah, hingga kuliner. Tidak heran, jika Lombok juga disebut sebagai The Little Bali. Hal ini pula yang mendorong saya dan teman-teman komunitas traveller mengadakan “Tour & Fotografi Gili Trawangan & Lombok” yang berlangsung selama tiga hari dua malam. Perjalanan dengan pesawat berjalan dengan mulus, setibanya di Bandara Ngurah Rai, Denpasar-Bali. Kami dijemput dengan bus menuju Pelabuhan Padang Bai, kemudian naik fast boat menuju pulau Gili Trawangan.
Sejauh mata memandang, kami disuguhi hamparan beningnya air laut dengan gradasi warna antara biru dan hijau. Perjalanan kami berlangsung selama satu jam, dan fast boat berlabuh di Gili Trawangan. Desiran ombak, hamparan pasir putih serta jajaran resor yang menawarkan penginapan bagi para pelancong semakin menarik minat kami untuk mengisi liburan di pulau turis internasional ini.
Sebuah cidomo menjemput saya untuk menuju ke Hotel Villa Ombak, tempat kami bermalam. Cidomo adalah sejenis alat transportasi darat yang mirip dokar/delman dengan menggunakan kuda sebagai penarik kereta.
Sunset menjadi awal yang manis di Gili Trawangan. Nuansa lembayung sore yang menawan, langit terlihat sedikit semburat warna kuning keemasan dan ombak pantai yang berkejaran. Sungguh pemandangan yang wajib diabadikan dengan kamera.
Belanjut di malam hari sekitar pukul 19:00 WITA, sambil menggunakan sepeda kami berkeliling mengitari pulau Gili Trawangan, sekaligus menikmati wisata kuliner malam. Kami makan malam di kawasan wisata kuliner Gili Trawangan Lombok. Suasananya ramai bahkan antrian panjang mengekor hingga ke pintu masuk. Kami berbaur dengan para wisatawan sambil menikmati hidangan khas Lombok. Lezatnya Ayam Taliwang yang sudah menjadi ikon khas Lombok, hingga plecing kangkung yang diolah dengan sambal tomat dan cabe rawit.
Di pagi hari, sebagian dari kami melakukan berbagai aktivitas, seperti berenang, naik sepeda, jogging, dan menikmati indahnya sunrise. Kemudian kami kembali ke Pulau Lombok dengan menggunakan perahu motor dan berlabuh di pelabuhan Teloq Nare.
Perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi pantai Malimbu Dua. Meski langit cerah dan cuaca panas, tapi kami tetap ceria untuk mengabadikan pemandangan yang sangat indah dengan lensa kamera. Kami berdiri di atas sebuah bukit yang sangat strategis untuk menikmati pemandangan pantai Malibu dan dari kejauhan nampak Gunung Rinjani.
Selanjutnya kami berbelanja di pusat Mutiara khas Lombok. Selanjutnya kami mengunjungi kawasan wisata Air Terjun Benang Kelambu. Air Terjun yang sangat indah ini berada di kaki Gunung Rinjani. Untuk menuju ke area tersebut, kami harus menaiki ojek untuk menempuh medan selama kurang lebih 15 menit, dengan menyusuri jalanan yang sedikit terjal dengan pemandangan hulan belantara yang masih lebat.
Sesampainya di Air Terjun Benang Kelambu, kami sibuk dengan kamera masing-masing untuk mengambil momen yang bagus sambil sesekali menikmati gemuruh air terjun dan terasa dingin hingga menembus ke dalam pori-pori kulit. Diantara kami mencoba menikmati segarnya air terjun Benang Kelambu dengan meminumnya secara langsung. Segar, dingin, dan murni itulah kesan kami bagi air terjun yang masih alami ini.
Esok paginya kami bersiap-siap untuk berkemas dan menikmati sajian sarapan pagi. Tepat pada pukul 09.00 WITA, kami menuju ke pantai Tanjung A’an. Pantai ini terkenal karena pemandangannya yang sangat indah. Pantai ini memiliki dua jenis pasir, yaitu pasir merica dan pasir putih.
Berlanjut ke “Rumah Tradisional Suku Sasak” di desa Sade-Lombok. Kami disuguhi dengan deretan rumah adat yang masih terjaga keasliannya. Bangunannya sangat unik berciri khas Lumbung padi, dengan atap yang terbuat dari daun jerami kering dan dindingnya terbuat dari anyaman bambu. Tapi yang paling menarik adalah lantai rumah mereka dibuat dari kotoran kerbau/sapi yang dicampur dengan tanah liat.
Kami melanjutkan perjalanan ke pusat pengrajin kain tenun khas Lombok di Desa Sukarara. Kain Tenun Lombok, merupakan salah satu ciri khas Lombok dengan motif dan warna yang sangat indah. Kaum wanita Lombok diharuskan bisa menenun, hingga pada akhirnya mereka siap untuk dinikahkan.
Di antara kami ada pula yang mencoba untuk menenun kain Lombok. Kami juga sempat berbelanja kain tenun khas Lombok, T-shirt Lombok, sarung Lombok, dan beberapa hiasan khas Lombok sebelum menuju ke bandara untuk pulang ke Jakarta. Sungguh sebuah perjalanan yang sangat mengesankan, di mana kita bisa mencintai, mengenal, melestarikan, dan meningkatkan minat wisata di Indonesia.
Teks oleh: Iwan Noviyandi