
Menggapai Impian di Pulau Dua
Ketika saya googling tempat wisata yang ada di kota Luwuk, Sulawesi Tengah, muncullah foto dua pulau yang saling berdekatan dengan daratannya yang gundul. Unik sekali! Rasa penasaran menuntun saya ke pencarian selanjutnya saat saya tiba di kota ini. Mencari info detilnya di internet ternyata berakhir nihil. Penduduk lokal pun jarang yang tahu. Nama pulau tersebut adalah Pulau Dua.
Pulau Dua terletak di Kecamatan Balantak, Kabupaten Banggai. Jika dilihat di peta, maka Balantak berada di salah satu Semenanjung Sulawesi. Hal ini tentu saja membuat saya semakin penasaran untuk ke sana. Setelah mendapatkan informasi dan sarana yang jelas, baru pada bulan keenam sejak berada di Banggai saya bisa menggapai pulau impian ini.
Untuk menuju ke sana, kita dapat melalui jalur Trans Sulawesi dari Palu (dari Pagimana atau dari Luwuk). Yang terakhir itu membutuhkan waktu lebih cepat dan jalur yang lebih “bersahabat” dengan kendaraan.
Dari Luwuk, saya melanjutkan dengan perjalanan darat. Paling mudah tentu saja dengan kendaraan pribadi atau carter. Jika ingin merasakan sensasi angkutan umum, kita dapat naik angkutan desa yang berangkat sehari sekali dari Terminal Luwuk Timur.
Jarak tempuh dari Luwuk yakni 143 km, kurang lebih 3-4 jam perjalanan darat. Jalan yang ditempuh berada di perbukitan dan rawa-rawa. Pada beberapa sisi hanya berupa bukit yang dipangkas untuk dibuat jalan tanpa pengaman yang tentunya mempunyai resiko longsor cukup tinggi. Kita juga akan melewati perkampungan nelayan yang masih sangat sederhana dengan lautnya yang biru. Indah sekali!
Info dari teman seperjalanan, sebaiknya tidak melakukan perjalanan pada malam hari. Di samping belum ada penerangan jalan, konon masih banyak buaya yang suka melintas di tengah jalan. Jika tak ingin menjadi santapannya, sebaiknya patuhi saja nasehat teman perjalanan saya ini.
Selamat datang di Pulau Dua
Dari pusat pemerintahan Kecamatan Balantak, Pulau Dua sudah tidak jauh lagi. Kurang lebih 10 kilometer. Di sini juga sudah terdapat tempat penginapan. Dari info warga sekitar, rupa-rupanya Pulau Dua lumayan sering dikunjungi turis mancanegara. Turis lokal justru jarang datang ke sini.
Untuk menuju Pulau Dua kita harus menyebrang dengan menggunakan perahu. Pantainya sendiri berupa teluk kecil nan indah. Warna lautnya biru tua yang menandakan kedalaman airnya dengan dua pulau kecil di sebelah kanan. Dua pulau itulah yang disebut Pulau Dua.
Di pinggir pantai terdapat rumah-rumah nelayan yang bisa melayani penyebrangan ke pulau. Biaya satu perahu sudah dipatok sama, yakni 150 ribu untuk pulang pergi. Kapasitas perahu bisa menampung sekitar 10 orang. Pulau Dua jaraknya cukup dekat. Hanya butuh 30 menit untuk menggapainya dari bibir pantai.
Pak Atu, salah satu nelayan lokal berkisah sedikit soal Pulau Dua. Bapak yang gemar memakai topi model koboi ini menceritakan bahwa Pulau Dua kian dilirik oleh investor lokal maupun asing. Beberapa bagian pulau dan pantai sudah dibeli untuk dibangun villa. “Tahun depan pasti sudah mulai ramai,” ujar Pak Atu.
Pulau Dua tampaknya sedang berbenah untuk ikut dalam perhelatan industri pariwisata. Tak hanya setingkat nasional, tapi mungkin tingkat dunia. Terbukti dengan adanya investor asing dari kisah Pak Atu. Dengan semakin derasnya arus wisatawan yang mengunjungi Sulawesi, semoga saja hal ini bisa membantu mengangkat kehidupan warga setempat.
Teks & Foto: Dhani Mahendra