TOP

Menyusuri Keindahan Florence

Waktu menunjukan pukul 11.50 saat kereta yang membawa saya dari Milano tiba di stasiun kereta St.Maria Novella kota Firenze. Jarak tempuhnya sekitar 2 jam 45 menit dari Milano. Orang-orang Eropa menyebut kota ini Firenze tapi banyak yang menyebut dengan nama Florence dan merupakan salah satu kota di Italia yang paling banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. Saat saya mengunjungi pusat informasi turis, saya harus antri panjang bersama turis mancanegara lainnya.

Dari kantor informasi turis ini saya mendapatkan city map, panduan saya untuk jalan-jalan selama 3 hari di kota ini. Saya menuju ke Hotel Rayan tempat saya akan menginap. Berkat petunjuk dari polisi setempat, saya mencapainya dengan perjalanan panjang dan berliku.

 

St. Maria Novella
Berbekal peta, saya mulai menjelajahi kota. Saya kembali ke kantor informasi turis yang kini telah tutup. Dari situ terlihat Gereja St. Maria Novella. Untuk mencapainyainya saya harus menyeberang jalan yang mirip dengan lalu-lintas Jakarta. Padat dengan kendaraan pribadi dan bus. Niat menjelajah kota esok hari dengan sepeda terpaksa saya batalkan. Dengan padatnya lalu-lintas seperti ini, saya tak bernyali.

Berlawanan arah dengan gereja saya menemukan kafe-kafe. Setelah santap malam dengan menu pasta ravioli dan salad, saya bersantai di taman belakang gereja sambil menikmati gelato. Saya ikut bersantai dengan warga setempat, sambil menunggu senja datang.

 

Palazzo Vecchio
Ponte VecchioBerjalan kaki menyusuri Florence tidaklah sulit. Semua bangunan bersejarah akan mudah ditemui dalam jalan dan gang-gang kecil. Saya tiba di sebuah gedung tinggi dengan aksen batu bata berwarna cokelat dengan bangunan berbentuk kastil dengan menara yang ada jam berangka romawi.

Palazzo Vecchio, nama bangunan kastil yang dibangun pada abad 16 ini sekarang berubah menjadi super blok yang dipenuhi galeri dan bell tower setinggi 311 kaki yang kini terlihat di hadapan saya yang berdekatan dengan area Piazza Signoria.

 

Piazza della Signoria

Sungai ArnoDari pagi, daerah ini dipenuhi para turis. Piazza della Signoria merupakan pusat dari kehidupan politik Florence sejak abad ke 14 dan merupakan tempat bersejarah. Semakin siang, kian banyak turis yang mengabadikan tempat ini dengan kameranya. Saya pun melangkahkan kaki menuju Sungai Arno.

 

Ponte Vecchio
Belum berkunjung ke Florence jika belum mengunjungi Ponte Vecchio. Tempat ini adalah jembatan di atas sungai Arno, sungai yang membelah kota Florence. Ada beberapa jembatan terlihat di sepanjang sungai Arno, tetapi Ponte Vecchio merupakan satu-satunya jembatan yang mempunyai nilai sejarah tinggi. Karena selain menjadi satu-satunya jembatan yang selamat dari Perang Dunia II, jembatan ini juga pernah rusak karena banjir dan dibangun lagi pada tahun 1345.

Di atas Ponte Vecchio kini berderet tolo emas dan toko suvenir lainnya. Lokasi ini paling ramai dikunjungi turis dan di sepanjang sungai terdapat banyak toko suvenir dan kafe. Lokasi ini cocok untuk memadu kasih karena ada satu lokasi berupa patung yang dikelilingi pagar besi. Banyak orang menggantungkan gembok yang terkunci di pagar ini dan membuang kuncinya ke sungai sebagai sumpah setia, sehidup semati.

 

Duomo di Firenze
Setelah putar-putar kota Florence dengan berjalan kaki, tibalah saya di Duomo di Firenze. Gereja dengan kubah besar karya Brunelleschi yang dikenal sebagai landmark kota Florence. Duomo di Firenze dikenal dengan nama Basilica St Maria del Fiore, salah satu gereja Kathedral yang terbesar nomor 4 di Eropa

 

Piazza Michelangelo
Dengan naik bis nomor 12 atau 13 dari pusat kota saya tiba di bukit Piazzale Michelangelo. Arsitek Giuseppe Poggi pada tahun 1869 membuat rancangan monumen patung Micheangelo yang terdapat pada bukit ini. Dari sini saya bisa melihat panorama kota Florence di bawah sana. Lembah sungai Arno yang membelah kota Florence pun tampak indah dari ketinggian. Tak cukup rasanya hanya 3 hari berkunjung di kota ini. Namun saya harus kembali ke hotel untuk berkemas dan melanjutkan perjalanan saya ke kota menara miring, Pisa.

 

Jantung Sejarah dan Seni
Piazza della RepubblicaFlorence merupakan ibukota dari region Tuscana di Italia. Merupakan jantung sejarah dan seni sekaligus tempat lahirnya Renaissance di Italia. Florence juga pernah menjadi ibukota Italia pada tahun 1865 sampai dengan 1870. Pada tahun 1982 UNESCO menetapkan kota Florence menjadi salah satu dari Situs Warisan Dunia karena banyaknya karya arsitektur di fase Renaissance yang tak hanya berdampak pada perkembangan arsitektur semata tetapi pada perkembangan musik, pendidikan, citarasa, fashion, filsafat, agama dan ilmu pengetahuan.

 

Teks & Foto: Sri Hartini