Phuket, Mutiara Laut Andaman
Phuket, pulau terbesar di Negeri Gajah Putih yang dijuluki Mutiara Laut Andaman ini menawarkan segala rupa kenikmatan berlibur. Mulai dari deretan pantai yang cantik, kuliner yang beragam, hingga night life yang gemerlap.
Perjalanan saya menuju Phuket dimulai dengan penerbangan langsung dari Jakarta menuju Bandara Internasional Phuket yang ditempuh sekitar dua jam. Setibanya di bandara, perjalanan langsung dilanjutkan ke daerah Patong yang banyak terdapat penginapan dari berbagai kelas harga. Dahulu merupakan perkampungan nelayan, kini Patong identik dengan pemandangan pantai berpasir putih yang berpadu dengan barisan bukit nan hijau. Inilah sebabnya Phuket adalah surga bagi pecinta wisata pantai, terlebih penggemar fotografi.
Patong yang berjarak sekitar 40 kilometer dari bandara ini adalah daerah wisata yang paling diminati pelancong. Jika naik taksi, argo yang dibayarkan sekitar100 bath. Namun kalau ingin lebih murah, tersedia bis umum dari bandara langsung menuju Patong.
Bila berniat tinggal di Patong, sebaiknya melakukan reservasi terlebih dulu karena di saat-saat tertentu hotel-hotel di sana penuh. Terlebih jika bepergian dengan jumlah ganjil, beritahukan pihak hotel agar mereka dapat mengatur kamar yang dibutuhkan, berikut informasi harga kamar yang diberlakukan.
Island Hopping
Topografi Phuket sangat mendukung untuk melewatkan hari dengan snorkeling, diving, sailing, cruising, berenang, memancing atau hanya sekedar bersantai di pinggir pantai. Seperti yang saya lakukan pada hari kedua, yaitu ketika mengunjungi Phi Phi Island melalui paket wisata yang saya beli di sekitar hotel seharga sekitar 1.000 bath. Phi Phi ditempuh sekitar 1,5–2 jam dari Phuket dengan menggunakan longboat.
Terletak di wilayah Muang, Provinsi Krabi, Phi Phi merupakan bagian dari National Park Nopparattara-Mookoh. Penduduk asli di sekitar pulau menyebut Phi Phi dengan nama “piapi” yang berarti pohon bakau. Jika dilihat dari atas, tampak jelas bahwa pulau ini dikelilingi teluk yang dibingkai bukit curam yang di dalamnya menyimpan gua stalaktit dan stalagmit.
Objek wisata pantai lainnya yang dapat dikunjungi adalah Phang Nga Bay dan James Bond Island (tempat syuting film ‘The Man with the Golden Gun’). Berada di tempat ini, dijamin tangan tak akan berhenti menjepretkan kamera saking cantiknya.
Wisata belanja dan kuliner
Puas bermain air dan bermandikan matahari, Phuket juga merupakan surga belanja. Menghabiskan waktu di Jung Cey Lon, mal terbesar di Patong yang berlokasi di sudut Bangla Road dan Patong Sai 2, merupakan pilihan terbaik untuk retail therapy.
Daerah belanja populer lain OTOP Patong yang merupakan pasar tradisional dan menjual barang-barang tiruan dari berbagai merk terkenal. Mulai dari sepatu, tas, kaos, hingga kerajinan tangan. Jangan lupa untuk menawar setengah harga.
Bila lelah berbelanja, Patong juga menawarkan tempat untuk beristirahat di berbagai restoran yang berjajar di sepanjang jalan. Makanan yang terkenal di Phuket adalah seafood dengan cita rasa khas Thai. Sebut saja Raya Thai Cuisine, yang merupakan salah satu restoran terbaik di Thailand dan telah berusia lebih dari 80 tahun. Menu favorit yang harus dicoba adalah Tom Yum Goong dan Crab Curry.
Sebagai kota kosmopolitan, Phuket juga menyajikan kuliner terbaik dari seluruh dunia, seperti China, Perancis, Italia, Maroko, Inggris, India, dan Malaysia. Inilah sebabnya berkunjung ke Phuket akan menjadi petualangan kuliner yang luar biasa.
Setelah makan malam, bila masih kuat terjaga, Patong adalah pusat hiburan paling ramai di Phuket. Bertolaklah ke Sai Bangla, sebuah jalanan yang luasnya hanya setengah kilometer dan merupakan pusat hiburan malam, di mana pesta tak berhenti hingga matahari menampakkan diri di keesokan hari.
TEKS & FOTO: HILDA PERBATASARI (@skyhils)