Sisi Lain Tiongkok
Kashgar atau Kashi, berapa banyak dari kita yang tahu di mana kota ini? Percayakah kalian jika kota ini bagian dari Tiongkok? Sebab dari namanya saja sudah jauh dari nuansa Tiongkok.
Kashgar terletak di Barat Tiongkok, Provinsi Xinjiang, berdekatan dengan perbatasan Pakistan, Tajikistan, Kyrgyztan, dan Kazakshtan. Penduduknya yang mayoritas Muslim berbangsa Uighur, tampilbak orang Timur Tengah. Selain terlihat jauh dari tipikal bangsa Tiongkok kebanyakan, bahasa yang mereka gunakan pun jauh berbeda dari bahasa Tiongkok, yaitu bahasa Uighur.Namun tidak sedikit dari mereka bisa berbahasa Tiongkok. Ada beberapa cara untuk mencapai kota ini, yakni dengan penerbangan dari beberapa kota besar di Tiongkok atau via darat (bus/kereta) dari Urumqi, Ibu Kota Provinsi Xinjiang. Untuk perjalanan darat membutuhkan waktu sekitar 24 jam dengan bus, dan sedikit lebih lambat untuk kereta, yakni 26 jam.
Masjid Terbesar di Tiongkok
Mengunjungi Kashgar tidak lengkap rasanya jika tidak melihat Masjid Id-Kah, masjid terbesar di Tiongkok. Terletak di tengah kawasan kota tua, menjadikan masjid ini sebagai salah satu destinasi para traveler. Tidak terkecuali bagi mereka yang non-muslim. Hanya saja terdapat ketentuan untuk berkunjung di luar waktu ibadah. Dibangun pada tahun 1442, menjadikan masjid ini salah satu masjid tertua di Tiongkok.
Di sekitar Id-Kah, terdapat bangunan-bangunan bertembok merah dengan arsitektur khas Uighur. Beberapa di antaranya adalah rumah penduduk, toko-toko barang khas Uighur serta rumah makan. Berjalan-jalan di kawasan ini membuat kita seolah-olah berada di film berlatar kota timur tengah. “Just Get Lost in here and you will find treasures”.
Destinasi Belanja di Kashgar
Sama halnya dengan tempat lainnya, destinasi belanja di Kashgar menjadi hal wajib dikunjungi.Handycraft Street, sesuai namanya jalan ini penuh dengan pengrajin barang-barang khas Uighur, mulai dari cendera mata berbahan kayu, perak dan tembaga, instrumen alat musik, hingga peralatan memasak. Semuanya hasil buatan tangan yang dapat disaksikan langsung pembuatanya. Harga yang ditawarkan relatif murah, tetap lakukan tawar-menawar agar mendapatkan harga terbaik. Oleh-oleh wajib dibeli yaitu topi khas Uighur berbentuk persegi, alat musik khas Uighur (dutar dan tambur, semacam kecapi), kerajinan khas lainnya yang terbuat dari tembaga atau perak, seperti peralatan makan hingga pisau khas Uighur.
Berkunjung ke pasar tradisional selalu menjadi agenda menarik, terlebih jika mengunjungi kota unik seperti Kashgar. Grand Bazaar adalah kawasan yang menjual beragam hal, mulai dari makanan, pakaian, cendera mata khas Uighur, dan lainya. Selain itu, jangan lewatkan Livestock Sunday Market, pasar hewan yang hanya dibuka pada hari Minggu. Terletak sekitar 30 menit dari pusat kota, dengan menaiki bus nomor 23, tidak jauh dari lokasi Grand Bazaar, pasar ini menjadi ajang perdagangan hewan terbesar di Kashgar, khususnya hewan ternak, mulai dari domba, kambing, sapi, kerbau, kuda bahkan unta juga diperjualbelikan di sini.
Hadir setiap malam, tepat di seberang jalan Id-Kah, pasar malam di Kashgar menyajikan begitu banyak makanan dan jajanan khas Uighur yang didominasi oleh daging-dagingan. Uniknya, hampir setiap malam di pasar ini ada saja orang yang membagikan makanan gratis. Konon hal ini merupakan perwujudan nazar. Makanan di sini relatif murah dengan rasa tidak jauh berbeda dengan makanan Tiongkok pada umumnya. Hanya saja diolah sesuai lidah lokal. Beberapa di antaranya yakni; kebab, semacam sate dari daging domba yang dibakar tanpa bumbu; polo, nasi yang dimasak dengan campuran wortel kuning dan kismis juga daging; samza/kao baozi, mirip dengan samosa, kue berisi daging dengan campuran bawang dan sayuran; da pan ji, hidangan utama khas Uighur berisi potongan ayam lengkap dengan sayuran dan bumbu khas, dicampur mi berbentuk lebar; roti nan, roti berukuran besar bertabur wijen, biasanya disantap dengan makanan lain; dumpling, makanan khas Tiongkok yang berisi daging domba dan sayuran; opke hessip, paru-paru dan usus sapi yang bisa dimakan polos atau terkadang dijadikan seperti sushi, dengan bagian dalamnya terdiri dari nasi dan sayuran; yogurt dan es krim vanila, makanan penutup yang tersaji sangat segar dan diolah secara alami; laghman/lamian dalam bahasa Tiongkok, mie panjang khas Tiongkok.
Karakorum Highway dan Danau Karakul
Karakorum Highway, jalanan beraspal tertinggi di dunia yang menghubungkan Tiongkok dengan Pakistan, Afghanistan dan Tajikistan. Di sini terdapat juga Danau Karakul, selain terkenal akan kejernihannya, danau ini begitu indah dengan latar pegunungan bersalju.Salah satu puncak tertinggi dan terkenal adalah Muztagh Ata. Cara terbaik untuk menikmati pemandangan ini adalah dengan menginap semalam di salah satu rumah tradisional Kyrgystan, yurt.Sebuah tenda putih besar yang mirip dengan rumah tradisional Mongolia, ger. Untuk sampai ke tempat ini bisa menggunakan bus umum arah Tashkurgan, kota terdekat dengan perbatasan Pakistan, mayoritas penduduknya adalah orang Tajik. Butuh sekitar 6 jam untuk mencapai Tashkurgan, 4 jam pertama sampai di Danau Karakul, tempat mencari yurt untuk menginap. Ada banyak yurt yang siap menampung hanya dengan membayar sekitar 50-80 RMB per malam (termasuk sarapan dan makan malam). Jika tak ingin naik bus, maka alternatif lainnya yakni menggunakan jasa travel atau taksi. Jika suatu saat Anda berkesempatan mengunjungi Tiongkok dan ingin merasakan atmosfer yang berbeda, maka datanglah ke Kashgar.
TEKS & FOTO OLEH: PRATIWI HAMDHANA AM.