Things to do in Cirebon & Kuningan
Oleh: Muhammad Fajar Satria
Cirebon dan Kuningan, kota yang berada di Jawa Barat ini memiliki beberapa kategori destinasi wisata seperti wisata religi dan sejarah, wisata belanja, wisata kuliner, dan wisata adventure. Kota Cirebon yang dikenal sebagai “Kota Udang Rebon” ini hanya berjarak 225 km dari Jakarta dengan waktu tempuh selama 3 jam via Tol Jakarta – Cipali sehingga dapat menjadi alternatif destinasi wisata bagi warga Jakarta dan sekitarnya untuk sekedar menghabiskan waktu diakhir pekan. Kota Kuningan hanya berjarak 40 km dari pusat Kota Cirebon dengan waktu tempuh selama 1 jam. Terletak berdekatan, baik Cirebon maupun Kuningan sama-sama menawarkan berbagai aktivitas yang cocok untuk short escape, seperti berikut ini.
- Berwisata di Taman Sari Gua Sunyaragi
Jika berkunjung ke Cirebon, tidak lengkap rasanya apabila tidak mengunjungi Taman Sari Gua Sunyaragi. Berlokasi di Jalan By Pass Brigjen Dharsono Cirebon, Gua Sunyaragi ini menjadi salah satu daya tarik wisata yang booming sejak ramai di-posting di Instagram. Biaya masuk objek wisata ini untuk setiap pengunjung adalah Rp 10.000. Sunyaragi sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “sunya” yang berarti sepi dan “ragi” yang artinya raga. Gua ini dahulu digunakan sebagai tempat meditasi para sultan beserta keluarganya dari Keraton Kasepuhan. Ditinjau dari corak dan pola bangunan, Sunyaragi merupakan akulturasi dari budaya Cina, Hindu, Islam, dan Eropa. Beberapa mitos juga dipercaya oleh penduduk setempat. Ada suatu patung di Gua Peteng bernama Perawan Sunti. Konon katanya siapapun yang memegang patung tersebut akan sulit memperoleh jodoh. Selain itu, ada juga Gua Kelanggengan. Konon siapapun yang masuk ke gua tersebut akan mudah memperoleh jodoh.
- Berwisata Religi dan Belajar Sejarah di Keraton
Mesjid Agung Sang Cipta Rasa
Terletak di depan Komplek Keraton Kasepuhan Cirebon, Mesjid Agung Sang Cipta Rasa merupakan mesjid bersejarah yang dibangun pada masa Sunan Gunung Jati. Mesjid ini memiliki sumur yang airnya konon dipercaya berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit. Mesjid ini juga terkenal dengan Azan Pitu yaitu azan yang dikumandangkan oleh tujuh muazin dalam pakaian serba putih secara bersamaan. Azan Pitu dilaksanan menjelang sholat Jum’at.
Keraton Kasepuhan
Berlokasi di Jalan Kasepuhan No. 43, Keraton Kasepuhan merupakan ikon sekaligus tonggak sejarah Kota Cirebon dimana keraton ini merupakan tempat para pendiri Cirebon bertahta. Keraton ini didirikan oleh Pangeran Cakrabuana pada masa perkembangan Islam pada tahun 1529. Keraton seluas 25 hektar ini merupakan keraton termegah di Cirebon dan terdiri dari berbagai macam bangunan. Bangunan Siti Hinggil yang berarti tanah yang tinggi merupakan bangunan pertama atau bangunan paling terdepan saat pengunjung memasuki kawasan keraton. Siti Hinggil terbuat dari bata merah yang bergaya arsitektur Majapahit. Di dalam kompleks Siti Hinggil terdapat lima bangunan tanpa dinding. Bangunan ini memiliki tiang berjumlah dua puluh yang melambangkan sifat-sifat Allah SWT. Kereta keraton dan koleksi benda pusaka yang masih terawat juga terdapat di museum yang terdapat di dalam kompleks keraton. Selain menjadi tempat pelestarian budaya, Keraton Kasepuhan juga masih mengadakan berbagai acara tradisi yang diselenggarakan setiap tahun seperti Tradisi Muludan yang dilaksanakan dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Biaya masuk objek wisata ini untuk setiap pengunjung adalah Rp 10.000.
Keraton Kanoman
Kesultanan Cirebon mengalami konflik internal sehingga terbagi dua menjadi Kesultanan Kanoman dan Kasepuhan. Kesultanan Kanoman dipimpin oleh Pangeran Kartawijaya dan bergelar Sultan Anom I yang didirikan pada tahun 1588. Keraton Kanoman merupakan pusat peradaban Kesultanan Cirebon dengan tersimpannya peninggalan bersejarah antara lain kereta milik keraton, peralatan rumah tangga, dan senjata keraton. Kereta kerajaan yang masih tersimpan di sini adalah Paksi Naga Liman yang berbahan kayu sawo. Kereta yang berbentuk seperti gabungan antara burung, naga, dan gajah ini merupakan kereta kebesaran Sunan Gunung Jati. Kereta lain yang ada di Keraton Kanoman adalah Kereta Jempana. Kereta yang juga berbahan kayu sawo ini merupakan kereta kebesaran yang ukirannya memiliki motif batik Cirebon. Biaya masuk objek wisata ini untuk adalah Rp 10.000 per orang.
Keraton Kacirebonan
Keraton yang berada di Jalan Pulasaren ini merupakan keraton yang paling muda. Keraton Kacirebonan didirikan pada tahun 1808 atas prakarsa Pangeran Muhamad Haerudhin karena saat itu Belanda mulai memasuki kedaulatan Keraton Kanoman. Berada di lahan seluas 2,5 hektar, Keraton Kacirebonan memiliki bangunan yang disebut dengan Paseban yang berfungsi sebagai tempat penerima tamu dan latihan tari topeng khas Cirebon. Bangunan utama Keraton Kacirebonan memilik 8 tiang yang didominasi dengan warna hijau. Keraton ini juga memiliki Jinem Prabayaksa yaitu ruang yang digunakan untuk upacara ritual keraton dan juga digunakan oleh sultan untuk bertemu dengan tamu. Keraton Kacirebonan juga memiliki ruangan yang digunakan untuk menyimpan koleksi benda bersejarah seperti pedang, param, dan tombak, dan benda yang berkaitan dengan Islam seperti kitab dari zaman para wali. Biaya masuk objek wisata ini untuk setiap pengunjung adalah Rp 10.000.
- Bersantap Premium Steak di Grizzly’s Resto
Berlokasi di Bentani Hotel Cirebon, Grizzly’s Resto menawarkan konsep menyantap steak yang berbeda yaitu di atas hot stone. Daging segar pilihan dimasak langsung sehingga tingkat kematangan daging dapat terlihat oleh penikmat steak. Restoran yang beralamat di Jalan Siliwangi No. 69 menawarkan daging sapi kelas premium dengan berat 200 gram per sajian. Menu steak yang tersedia antara lain, tenderloin, sirloin, dan rib eye. Setiap memesan steak, hidangan pencuci mulut akan disajikan terlebih dahulu seperti fresh salad, roti, dan sup. Steak baru akan disajikan sampai hidangan pencuci mulut habis. Pramusaji akan memakaikan celemek kepada pengunjung sebelum menikmati steak di atas hot stone. Live music dengan nuansa country juga menjadi pengiring yang indah selama menikmati tenderloin steak yang saya pesan. Tenderloin steak dan segelas white wine di restoran ini memiliki harga Rp 300.000. Hot stone steak di Grizzly’s Resto merupakan kuliner autentik yang wajib dicoba di Cirebon!
- Wisata Belanja di Pusat Grosir Batik Trusmi
Batik Trusmi semakin terkenal seiring keberadaan Cirebon yang semakin menjadi primadona destinasi wisata di Jawa Barat. Akses menuju Batik Trusmi ini sangat mudah hanya 5 menit dari Gerbang Tol Plumbon ke arah Kota Cirebon. Gapura besar bertuliskan Kawasan Wisata Sentra Batik Trusmi menjadi pintu masuk wisata belanja batik yang terbesar di Cirebon. Dari filosofi dan segi desain, Batik Trusmi konsisten menyajikan motif mega mendung. Motif menyerupai awan ini merupakan akulturasi berbagai budaya seperti budaya Islam dan Hindu. Motif ini pun terus dijaga sampai sekarang. Untuk menjaga eksistensinya, pengrajin batik di sini juga melakukan modifikasi sehingga sekarang terdapat aneka variasi warna, motif dan bahan. Kain yang termahal adalah batik tulis bermotif Paksi Naga Liman yaitu sebuah kereta kerajaan milik Keraton Kasepuhan. Pusat Grosir Batik Trusmi merupakan salah satu store yang terlengkap dengan harga yang relatif terjangkau. Range harga batik yang dijual mulai Rp 25.000 sampai Rp 1.000.000 tergantung bahan dan tingkat kesulitan pembuatannya. Selain batik, oleh-oleh khas Cirebon seperti sirup tjampolay, ikan asin, udang rebon, dan kerupuk udang juga tersedia disini.
- Berwisata di Cirebon Waterland dan Bersantap di Tomodachi Steak & Seafood
Cirebon Waterland berada di dekat pusat kota. Lokasinya yang strategis, yaitu di Jalan Ade Irma Suryani No. 1, membuat destinasi wisata ini mudah diakses. Untuk wisata berenang, di sini tersedia waterboom, kolam renang dewasa yang memiliki kedalaman 1,5 meter, kolam arus, dan air mancur. Bagi pengunjung yang membawa anak-anak, Cirebon Waterland memiliki area playground yang cukup lengkap dengan fasilitas seperti ayunan, perosotan, miniatur kapal, serta pasir putih bak berada di pantai. Puas berenang, Cirebon Waterland juga memiliki restoran yang sangat unik, dimana restoran yang bernama Tomodachi Steak & Seafood ini berbentuk seperti kapal pesiar. Pelayan di sini juga memakai kostum yang unik seperti pelaut lengkap dengan atributnya sehingga pengunjung akan merasakan sensasi makan di dalam kapal pesiar. Restoran ini juga menyediakan menu makanan dan minuman yang bervariasi dengan range harga yang cukup terjangkau. Sop Buntut Bakar dan Fish Steak yang saya pesan memiliki harga Rp 140.000. Minuman khas di Tomodachi adalah Tropical Big Bang dan Summer Big Beach. Keunikannya adalah minuman ini dapat dinikmati oleh lima orang sekaligus. Wadahnya pun bukan dari gelas biasa, tetapi toples kaca berukuran 1,5 liter. Untuk makan di Tomodachi, reservasi sebaiknya dilakukan terlebih dahulu karena menjelang akhir pekan restoran ini sangat ramai. Reservasi dapat dilakukan via telfon dengan nomor (0231) 8293194. Cirebon Waterland juga memiliki cottage bagi pengunjung yang ingin menginap. Cottage yang berada di pinggir pantai ini memiliki range harga Rp 1.000.000 – Rp 2.500.000 per malam.
- Menikmati Spa di Kokuo Reflexology dan Bersantai di Olive Café
Terletak di Jalan Siliwangi No.80, Kokuo Eastern Reflexology tak hanya terkenal dengan teknik pijat yang memadukan unsur Cina, Japan, dan Indonesia namun juga dikenal sebagai tempat yang menawarkan kenyamanan dan ketenangan. Fasilitas spa yang juga memiliki cabang di Jakarta, Bali, Batam, dan Bandung ini memiliki desain tatami, yaitu rumah tradisional Jepang. Menu spa yang ditawarkan mulai dari pijat refleksi hingga paket body massage dengan pilihan waktu selama 60, 90, atau 120 menit. Setelah meng-explore Cirebon selama satu hari, paket body massage 120 menit seharga Rp 120.000 menjadi pilihan saya. Reservasi via telfon dengan nomor (0231) 8300633 dapat dilakukan terlebih dahulu karena tempat spa ini sangat diminati. Setelah spa, menikmati chamomile high tea dan apple strudel dengan vanilla ice cream diatasnya dapat menjadi pilihan di Olive Café yang berada persis di depan Kokuo. Kedua dessert tersebut memiliki harga Rp 65.000. Permainan dart yang tersedia di Olive Café juga dapat dicoba oleh pengunjung dengan biaya Rp 10.000 per game.
- Kuliner Malam di Empal Gentong Krucuk
Cirebon memiliki kuliner khas yaitu Empal Gentong. Di Bandung, istilah empal adalah daging yang digoreng, tetapi di Cirebon empal merupakan daging yang disajikan dengan kuah yang terbuat dari kunyit. Penamaan empal gentong itu sendiri karena tempat yang digunakan untuk merebus daging adalah gentong yang terbuat dari tanah liat. Lapar malam hari, Empal Gentong Krucuk solusinya. Berlokasi di Jalan Slamet Riyadi No. 5, restoran ini buka sampai jam 23.00 dan memiliki ruangan yang ber-AC untuk memberikan kenyamanan lebih kepada pengunjung. Menu yang disajikan adalah daging kambing dan sapi. Harga satu porsi empal gentong sapi dengan nasi putih dan teh manis hangat yang saya pesan adalah Rp 25.000. Cukup terjangkau!
- Bermalam di Hotel Santika Cirebon
Berada di pusat kota Cirebon, Hotel Santika ini hanya beberapa menit dari Alun-alun Kota Cirebon. Kamarnya yang seharga mulai Rp 650.000 per malam via agoda.com dilengkapi televisi, akses WiFi gratis, dan ketel listrik. View dari deluxe room yang saya tempati juga sangat indah. Saya dapat melihat Kota Cirebon dari atas. Di lantai dasar hotel, fasilitas yang tersedia antara lain restoran, pusat kebugaran, sauna, dan kolam renang.
- Berwisata Telaga di Kuningan
Wisata telaga dapat menjadi alternatif eco-tourism di Kuningan. Namun sangat disayangkan, penunjuk arah menuju wisata telaga di Kuningan sangat terbatas sehingga penggunaan aplikasi Maps di handphone sangat dibutuhkan untuk mencapai destinasi tersebut. Lokasi wisata telaga berada di tengah hutan sehingga kestabilan sinyal provider menjadi faktor utama yang perlu dipertimbangkan untuk menjaga kestabilan aplikasi Maps. Selama perjalanan, saya menggunakan provider XL Prioritas. Sinyal XL sangat stabil meskipun berada di pelosok hutan sehingga XL sangat cocok digunakan ketika traveling.
Telaga Remis
Berjarak 23 km dari pusat Kota Cirebon atau dapat ditempuh selama 40 menit, Telaga Remis yang berada di Desa Kaduela ini menawarkan suasana sejuk dan tenang yang bercampur dengan keindahan yang alami. Pohon Pinus menjadi landscape utama yang tersaji di sekeliling telaga. Nama Telaga Remis sendiri berasal dari bahasa Sunda. Telaga yang artinya danau dan remis yang berarti sejenis kerang bewarna kuning yang berada di sekitar telaga. Suasana asri yang terbalut dengan udara sejuk membuat Telaga Remis menjadi tempat untuk sekedar melepas kepenatan. Pengunjung dapat berkeliling telaga dengan wahana sepeda air. Selain itu, pengunjung juga dapat memancing di sekitar telaga. Biaya masuk yang dikenakan untuk masuk ke Telaga Remis adalah Rp 10.000 per orang.
Telaga Biru
Selain Telaga Remis, Kuningan masih punya telaga lain yang juga tidak kalah indah. Berlokasi masih di Desa Kaduela, satu area dengan Telaga Remis, Telaga Biru juga menawarkan pemandangan yang unik. Telaga yang memiliki kedalaman 5 meter ini memiliki air berwarna biru. Konon katanya, warna biru itu berasal dari ganggang yang terkena cahaya matahari sehingga waktu yang tepat untuk berkunjung ke Telaga Biru ini adalah jam 8 pagi ketika cahaya matahari sudah tampak dan telaga masih sepi belum ramai oleh pengunjung yang lain. Telaga Biru juga dikelilingi oleh pepohonan rindang yang membuat telaga ini sejuk dan berudara segar, sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat untuk menenangkan diri sejenak dari rutinitas. Pengunjung juga dapat merasakan pengalaman berenang dengan ikan-ikan air tawar di Telaga Biru.
- Bersantai di Gunung Batu Mayasih
Gunung Batu Mayasih merupakan objek wisata baru yang dikembangkan oleh Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Pemerintah Kabupaten Kuningan. Tempat unik yang berlokasi di Kecamatan Cigugur ini dulunya merupakan Situs Hiyang yang digunakan sebagai area eksplorasi penambangan batu. Pada akhir tahun 2012, Gunung Batu Mayasih diubah menjadi objek wisata alam yang juga menjadi destinasi utama bagi pecinta fotografi karena banyak sekali tempat yang eye-catching dengan latar belakang bebatuan. Favorite spot saya adalah bebatuan di puncak bukit yang dapat melihat landscape Kota Kuningan secara utuh. Untuk menambah kenyamanan, saung-saung tradisional yang terbuat dari anyaman bambu juga tersedia sebagai tempat untuk berteduh dan melepas penat dari aktifitas sehari-hari. Pohon-pohon rindang juga menambah keindahan Gunung Batu Mayasih. Biaya masuknya juga cukup terjangkau yaitu Rp 15.000 per orang.
- Berwisata Alam di Lembah Ipukan
Bagi pecinta adventure, atau yang ingin menikmati Kuningan dengan cara tidak biasa, wisata alam di Lembah Ipukan dapat menjadi pilihan. Akses menuju Lembah Ipukan, destinasi wisata yang berada di ketinggian 1100 mdpl, ini sangat sulit dengan medan yang menanjak, berliku, serta jalan yang masih belum tertata. Ditambah dengan musim penghujan, membuat jalanan menjadi licin dan becek sehingga diperlukan mobil yang sangat tangguh untuk melewati medan yang berat ini. Nissan Navara merupakan mobil yang saya gunakan selama traveling di Cirebon dan Kuningan. Mobil dengan double cabin ini tidak hanya memiliki desain interior dan eksterior yang mewah, tetapi juga juga dilengkapi dengan fitur keselamatan terbaik, yaitu hill start assit, hill descent control, vehicle dynamic control, dual airbag, ABS + EBD, dan traction control sehingga perjalanan menuju Lembah Ipukan menjadi lebih aman, mudah, dan nyaman. Berlokasi di Taman Nasional Gunung Ciremai, Ipukan menawarkan ketenangan dan kesejukan, sangat cocok untuk pecinta adventure yang ingin jauh dari keramaian sehingga Lembah Ipukan menjadi tempat favorite untuk berkemah. Di Lembah Ipukan ini tidak ada warung dan sangat jauh dari pemukiman warga sehingga pengunjung disarankan membawa perbekalan makanan dan minuman yang cukup. Ketika traveling ke Lembah Ipukan, saya membawa Yomp Mie Super Bowl. Mie instan dalam kemasan yang penyajiannya cukup diseduh dengan air panas dan disajikan dengan daging asli menjadi makanan yang sangat praktis dibawa kemana saja selama traveling. Selain berkemah, Lembah Ipukan juga memiliki Curug Cisurian yang melengkapi kesegaran dan kesejukan objek wisata alam ini.
- Bersantap di Grage Lanai Resto
Terletak di kaki Gunung Ciremai dan berbatasan langsung dengan hamparan sawah, Grage Lanai Resto menawarkan suasana asri dengan menyajikan kekayaan masakan dan cita rasa Indonesia yang diciptakan dengan resep dan teknik tradisional seperti gurame bakar, iga penyet, udang bakar madu, karedok, dan cah genjer. Untuk minuman, jeruk nipis hangat, wedang jahe, es kelapa muda, es cendol dapat menjadi pilihan untuk melepas dahaga. Seusai bersantap, pisang goreng dan roti bakar dapat dipilih sebagai pencuci mulut. Restoran yang beralamat di Jalan Sangkan Hurip No.1 bukan hanya sekadar tempat untuk mengisi perut tetapi juga dapat memberi inspirasi karena keasrian pemandangan tepi danau berlatar gunung dan dilengkapi gemercik suara air. Konsep gazebo menambah kenyamanan selama berada di restoran ini.