
Pesta Abadi Negeri Samba
Masyarakat Brazil sangat menguasai ilmu menikmati hidup lewat berpesta. Bahkan sepak bola pun buat mereka adalah ajang untuk bersenang-senang.
Masih ingat Romario dan Ronaldo? Keduanya pernah membuat jutaan pasang mata terpana akan ketrampilan mereka mengolah bola di lapangan hijau. Lebih jauh lagi di era televisi hitam putih, seorang pemuda bernama Peleẻ pernah mengejutkan Eropa yang kala itu adalah bangsa penguasa lapangan hijau. Pelẻ membawa Brazil menjadi raksasa sepak bola dunia untuk pertama kalinya di tahun 1958. Tapi di balik kisah besar itu, sejarah sepak bola sepertinya memang sudah mengakar di negara yang dikenal dengan julukan Negeri Samba ini.
Bandar udara Internasional Antonio Carlos Jobim adalah sambutan pertama saat tiba di Rio de Janeiro. Nama bandara ini tak mengadopsi nama-nama besar sepak bola, tapi Antonio Carlos Jobim adalah sosok besar yang tak kalah dengan deretan nama para pahlawan sepak bola Brazil. Ia adalah pencipta tembang Girl from Ipanema yang fenomenal. Hal ini menjadi bukti bahwa Rio ternyata juga memberikan penghargaan tinggi pada seniman musiknya.
Megahnya Maracana!
Stadion Maracana menjadi tujuan pertama dalam menjelajahi kota terbesar di Brazil ini. Kenapa? Tentu saja karena Brazil tak bisa lepas dari sepak bola. Bangunan stadion terbesar di Amerika Selatan ini bukan sembarang stadion. Tempat inilah yang bakal menjadi saksi perhelatan Piala Dunia 2014. Maracana juga tak sekedar megah. Di balik bangunannya yang berbentuk bulat melingkar dan kemampuannya menampung hampir 200.000 penonton, stadion ini punya torehan sejarah yang panjang. Untuk menuju ke sini, transportasi umum termudah adalah naik metro (kereta bawah tanah) dari pusat kota Rio.
Dibangun pada tahun 1948, stadion kebanggaan Brazil ini hanya butuh dua tahun untuk bisa diresmikan dan digunakan sebagai tuan rumah Piala Dunia 1950. Bukan hanya menjadi ajang berebut bola, Maracana juga sering menggelar berbagai pertunjukan hiburan. Beberapa artis dunia, seperti Tina Turner dan Paul McCartney, konon pernah manggung di stadion yang awalnya bernama Mario Filho ini.
Di saat tak ada pertandingan, stadion ini dibuka untuk umum. Untuk mengelilinginya, paket tur lokal cukup membantu. Maracana menyediakan pemandu khusus yang mengajak turis mengenal lebih jauh tentang stadion ini. Tapi untuk mengenal Brazil lebih dalam, menonton pertandingan sepak bola lokal adalah hal yang wajib dilakukan.
Banyak operator tur yang memfasilitasi kunjungan ke Maracana demi merasakan sensasi menonton bola di Negeri Samba. Bayangkan saja, dari Januari hingga Mei digelar ajang kejuaraan lokal seperti Piala Gunabara dan Piala Rio, yang dilanjutkan dengan perebutan Piala Brazil hingga Desember. Jadi tak usah khawatir ketinggalan pertandingan. Hanya saja, menjelang Piala Dunia di tahun 2014 ini, Stadion Maracana memang tertutup untuk pertandingan apa pun. Renovasi sedang berlangsung di mana-mana dan pertandingan sepak bola lokal dialihkan ke stadion lain.
Selengkapnya baca di Majalah Panorama edisi Mei-Juni 2014.
Teks Yudasmoro Minasiani