TOP

Romansa di Tepi Sungai Thames

Berbagai sanjungan kepada Sungai Thames tertuang dalam berbagai karya sastra, lagu, dan lukisan terkenal. Bantaran sungai ternama ini di awal musim dingin memang selalu melankolis dan sendu, sekaligus mengundang sejuta inspirasi.

Permukaan air berkilau perak disinari mentari senja di penghujung tahun, pucukpucuk Arkadia menyisakan beberapa helai daun jingga keemasan dengan semburat nila dan merah tua. Warna-warna spektakuler hadir di akhir tahun saat udara mulai merosot ke titik Celcius yang lebih rendah. Tumpukan daun kering yang berguguran menimbulkan bunyi yang renyah saat kaki ini menjejak sepanjang pedestrian di area Southbank. Harum chestnut panggang yang manis menyeruak di udara.

Sungai Thames yang membelah bagian utara dan selatan London ini mengalir sepanjang 346 kilometer dari Glouchestershire menuju Laut Utara di timur Inggris. Thames sendiri menjadi saksi sejarah sejak zaman Romawi kuno, selain menjadi urat nadi selama kejayaan kolonialisasi Inggris. Kehidupan di era Victoria begitu lekat dengan kesibukan di sekitar dermaga di sepanjang Sungai Thames. Kapal-kapal besar sarat muatan siap diberangkatkan untuk ekspedisi menuju tempat-tempat baru di belahan timur, sementara kapal-kapal para saudagar sutera dan tekstil berdesakan di muara sungai.

Watering Hole
Nama-nama besar, seperti Charles Dickens, Sir Arthur Conan Doyle, dan Voltaire tercatat sebagai seniman yang menjadi pengunjung tetap pub-pub di sepanjang Sungai Thames, yang beberapa di antaranya malah menjadi latar karya Dickens dan Doyle. Hingga hari ini, pub-pub berusia lebih dari ratusan tahun itu masih berdiri di sepanjang bantaran Sungai Thames.

Pada masanya, pub-pub itu menjadi watering hole, tempat warga London – baik kalangan seniman, pengelana, petualang, awak kapal, hingga penyamun dan bajak laut – menghabiskan waktu dengan segelas pale ale di tangan. Berbagai kisah tersimpan rapat di balik dinding pub. Mulai dari seorang penulis muda yang mabuk kepayang, bahkan kisah bajak laut yang pemberani. Sambil melakukan pub hopping, saya pun menyusuri jejak romansa dan menguak misteri London di sepanjang derasnya arus Sungai Thames.

**********
Selengkapnya baca di Majalah Panorama edisi Januari-Februari 2014.

TEKS & FOTO: SHEILA KURNIADI