TOP

Terbuai Wong Kar Wai

Sebagian orang pergi ke tanah suci di Timur Tengah untuk perjalanan spiritual, sebagian lagi memilih menonton musikal di teater yang berderet di sepanjang sebuah jalan di New York City. Sebagai penggemar karya-karya sutradara Wong Kar-Wai, perjalanan ke Hong Kong juga kemudian saya baptis sebagai perjalanan spiritual.

Seusai Escapers Hong Kong dan para peserta kembali ke negara masing-masing, saya sengaja memilih tinggal beberapa hari di Mong Kok, Kowloon, karena lokasinya yang hanya dua pemberhentian naik MTR (kereta cepat bawah tanah) ke Tsim ShaTsui Station. Di sinilah Chungking Mansions (www.chungking-mansions.hk) berada. Memasuki Chungking Mansions, lagu-lagu Bollywood akan berlomba-lomba dengan musik Afrika memecah keriuhan orang yang berlalu-lalang. Restoran India dan Afrika berdesakan dengan toko kain dan bilik penukaran mata uang asing. Turis backpacker dari mancanegara memadati Chungking Mansions karena di tempat inilah tersedia hostel atau guest house dengan harga yang sangat murah untuk standar Hong Kong.

Saya sengaja tidak menginap di Chungking Mansions karena tidak menyukai keramaian dan hingar-bingar. Saya hanya sempat mampir sebentar untuk mengalami suasana yang terekam di film Chungking Express, selain mencoba mencari gerai fast food bernama Midnight Express, tempat tokoh yang diperankan Faye Wong sebagai penjaga toko, selain berniat untuk makan siang kari India. Tapi belum juga sepuluh menit berjalan di lorong-lorong Chungking Mansions yang sempit dan ramai hingga harus sikut-sikutan dengan sesama pejalan kaki, saya memutuskan untuk keluar dan menuju tempat lain yang lebih sepi.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Selengkapnya baca di Majalah Panorama edisi November-Desember 2013

Teks & Foto: Fransiska Anggraini