Batik tak hanya menjadi wujud nyata seni nusantara, yang juga termasuk dalam Daftar Warisan Dunia. Dengan status ini, maka perlu adanya langkah nyata untuk melestarikan batik karena nilainya yang berharga dan penting untuk diteruskan bagi generasi selanjutnya. Aryaduta Jakarta turut mengambil peran dalam melestarikan budaya nusantara ini melalui gelaran pameran budaya batik.

Pada kesempatan ini, Aryaduta Jakarta bekerja sama dengan Museum Seni Jakarta, yang tidak hanya mempertunjukkan koleksi batik terbaik tapi juga memberi kesempatan para tamu untuk melihat proses membatik, bahkan bisa langsung merasakan caranya menggoreskan canting pada sehelai kain. “Tidak hanya batik, Museum Seni Jakarta juga membawa sejumlah lukisan hasil karya seniman lokal dan wayang untuk dipertontonkan pada tamu. Hal menarik lainnya dari pameran ini adalah tersedianya aktivitas menggambar dengan bahan dasar kopi,” ungkap Esti Utami selaku Ketua Museum Seni Jakarta.

Sebagai hiburan, ditampilkan tarian Lenggang Nyai yang merupakan salah satu seni tari dari Betawi, yang terinspirasi dari kisah hidup Nyai Dasimah. Tarian ini mengekspresikan keanggunan dan kelincahan wanita Betawi, yang dikoreografer Wiwik Widiastuti asal Yogyakarta pada 1998.

Dirk Fishbach selaku General Manager Aryaduta Jakarta menyatakan, “Dari kolaborasi ini Aryaduta Jakarta berharap dapat menunjukkan indahnya budaya Indonesia kepada tamu, baik tamu lokal maupun mancanegara. Di masa mendatang, Aryaduta Jakarta tentunya dengan senang hati akan menyediakan ruang bagi Museum Seni Jakarta untuk pengadaan pameran terkait budaya nusantara, karena kegiatan seperti ini sesuai dengan visi Aryaduta Jakarta sebagai Iconic Indonesian Hotel.”