Buah Tangan dari Kupang dan Rote
Merupakan pulau paling selatan Indonesia, Rote mulai dilirik sebagai destinasi wisata setelah Kepulauan Komodo dan Sumba. Di kalangan peselancar internasional, ombak di pantai-pantai berpasir putih di Rote telah banyak dijadikan bucket list, selain tentu saja, tempat penyelenggaraan kejuaraan selancar internasional. Kupang pun akan disinggahi sebelum menyambangi Rote karena merupakan kota penghubung yang juga berlimpah pantai eksotis yang minim turis.
Pejalan yang sedang merancangkan perjalanan ke Kupang maupun Rote, dapat mengintip apa saja oleh-oleh favorit yang dapat dibawa pulang nantinya.
-Garam yang dibungkus daun lontar dan tersedia di pasar-pasar tradisional di Rote dan Kupang.
-Sasando, instrumen petik asal Rote yang dapat ditemukan di rumah maestro dan pengrajin sasando, Jeremias August Pah yang berlokasi di Jalan Timor Raya KM 22, Oebelo Paluti, Kupang Tengah.
-Tenun ikat bercirikan warna hitam, merah, putih, dan kuning di Kampung Ndao di Ba’a.
-Ti’l langga, topi khas Rote dari daun lontar yang merupakan bagian dari baju adat kaum pria Rote. Ti’l langga dapat ditemukan di Pusat Oleh-oleh NTT Ibu Soekiran di Jalan Moh. Hatta No. 16, Kupang.
-Daging se’i di Om Ba’i Baun yang berada di 25 kilometer dari pusat kota Kupang. Yang lebih dekat tersedia di Depot Bambu Kuning yang memiliki dua cabang di Kupang, yaitu di Jalan Perintis Kemerdekaan I dan Jalan Jenderal Sudirman No. 34.