Festival Terbesar di Jepang
Jepang memiliki ratusan, bahkan ribuan festival kebudayaan. Salah satu festival yang terbesar dan terpopuler adalah Gion Matsuri. Festival ini dirayakan setiap tahunnya dan menjadikan Kyoto sebagai panggung utamanya. Diselenggarakan selama bulan Juli, Gion Matsuri adalah tradisi yang berasal dari sekitar 1.100 tahun yang lalu.
Puncak perayaan Gion Matsuri berupa Yoiyoiyama pada 15 Juli, Yoiyama pada 16 Juli, dan Yamaboko-junkō atau prosesi arak-arakan Yamaboko pada 17 Juli. Pada malam Yoiyoiyama dan Yoiyama terdapat tradisi memamerkan benda-benda peninggalan budaya bernilai tinggi seperti Byōbu Matsuri (pameran lukisan penyekat ruangan).
Yamaboko dan Chigo
Yamaboko adalah istilah untuk Yama dan Hoko. Yama adalah kendaraan yang bentuknya mirip perahu dengan roda besar, terbuat dari kayu dengan hiasan megah, dan ditarik oleh banyak orang. Hiasan pada Yama berupa benda-benda keagamaan dan benda-benda seni seperti karpet yang didatangkan dari Eropa dan Tiongkok melalui Jalan Sutra pada masa lalu. Masing-masing Yama mempunyai tema yang biasanya merupakan cerita dongeng yang berasal dari Tiongkok. Sementara Hoko adalah jenis Yama dengan menara menjulang tinggi yang di ujungnya terdapat hoko (katana dengan mata di dua sisi).
Arak-arakan Yama dan Hoko di jalan kota Kyoto ini merupakan puncak perayaan Gion Matsuri yang paling dinanti oleh masyarakat dan wisatawan. Jumlah orang yang menarik keduanya sekitar 40 hingga 50 pria dewasa dan diiring dengan parade busana serta tari-tarian khas Jepang. Dengan tinggi mencapai 25 meter dan beratnya 10 ton, penonton banyak yang menantikan saat Yama dan Hoko berbelok di persimpangan jalan. Roda-roda yang dimiliki kendaraan tersebut tidak bisa dibelokkan dengan mudah di atas aspal, sehingga aspal harus lebih dulu dialasi potongan bambu yang disiram air agar Yama dan Hoko dapat berbelok dengan mulus.
Tak hanya itu, Gion Matsuri juga terkenal dengan Chigo, anak laki-laki berusia sekitar 10 tahun yang didandani dengan riasan tebal. Naginatahoko adalah satu-satunya Hoko yang berisi Chigo sedangkan pada Hoko yang lain digantikan dengan boneka. Naginatahoko juga merupakan Hoko terbesar dan terpenting yang tidak boleh dinaiki oleh wanita. Chigo akan mengenakan Furisode dengan bahan kain bercampur serat emas, celana Hakama, dengan mahkota burung Phoenix di atas kepala. Salah satu tugas Chigo adalah Shimenawagiri berupa pemotongan tambang menggunakan katana yang menandai dimulainya prosesi Yamaboko.
Prosesi arak-arakan Yama dan Hoko di jalan utama kota Kyoto dipercaya dapat mengumpulkan segala penyakit menular, dan setelah selesai keduanya harus segera dibongkar sebelum penyakit tersebut kembali berjangkit di masyarakat.
Bagi wisatawan yang turut memeriahkan Gion Matsuri, jangan lewatkan untuk berbelanja kimono, yukata, serta barang-barang produksi khas Kyoto seperti sensu, kipas lipat tradisional, dengan harga murah di toko-toko yang dilintasi oleh Yama dan Hoko. Sedangkan setelah puncak acara berlangsung biasanya digelar pasar rakyat yang banyak menjual makanan ringan khas Jepang seperti yakitori, taiyaki, takoyaki, hingga okonomiyaki.