Ingatlah Ini Sebelum ke India
Wisatawan Indonesia yang baru pertama kali ke India kerap merasakan gegar budaya karena menemui banyak hal unik yang tak ada di tanah air. Selain berpikiran terbuka, berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum ke India agar tidak mengalami gegar budaya saat berada di sana.
Lalu Lintas Ramai
Dengan populasi yang mencapai satu miliar, India merupakan negara terpadat kedua di dunia setelah Tiongkok. Anda akan diingatkan fakta ini segera setibanya di India, terutama di kota-kota besar seperti New Delhi di mana kepadatan penduduk menjadi masalah. Privasi merupakan sebuah kemewahan di India, dan banyak penduduk di sana yang tumbuh tanpa memilikinya, sehingga jangan heran bila mereka berdiri terlalu dekat saat berbicara, atau bersandar di bahu penumpang lain ketika duduk di kereta.
Masalah kepadatan ini terutama terlihat di jalanan, ketika lalu lintas tampak sangat padat dengan suara klakson yang nyaring. Kebiasaan pengemudi yang suka membunyikan klakson ini jangan dianggap sesuatu yang menjengkelkan, karena sebenarnya dianggap sebagai langkah keamanan dan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
Bersabarlah
Kesabaran adalah kuncinya, terutama bila berhadapan dengan birokrasi yang panjang saat sekadar melewati imigrasi di bandara hingga check-in di hotel. Anda juga mesti terbiasa dengan kerumunan orang, dan jangan kaget bila orang saling menyikut atau menyela saat mengantre.
Perhatian Ekstra
Pelancong sering menerima perhatian ekstra di India, entah sekadar tatapan ramah atau diminta berfoto dengan penduduk setempat. Wisatawan wanita terutama menjadi sasaran banyak tatapan pria, dan bila tersenyum atau menatap balik bisa disalahartikan sebagai menggoda – karena itu abaikan saja, atau kenakan kacamata hitam.
Tip lainnya bagi pejalan solo wanita untuk menghindari pelecehan seksual adalah dengan mengenakan pakaian yang lebih konservatif (bisa memanfaatkan selendang untuk menutupi bahu dan lengan), menghindari kontak fisik dengan pria (termasuk menolak berfoto atau sekadar berjabat tangan), memanfaatkan gerbong kereta khusus wanita, mencari tempat duduk di sebelah penumpang wanita (terutama di dalam bus malam), dan tetap waspada saat mengikuti festival karena biasanya sering dijadikan peluang pelecehan terhadap wanita.
Berhadapan dengan Pengemis
Anda akan menjumpai banyak jenis pengemis – terutama di daerah perkotaan – di seluruh India. Tidak seperti bagian lain di Asia, pengemis di India bisa sangat gigih, kadang-kadang bahkan meraih tangan dan kaki Anda. Menghadapi anak-anak kecil yang mengemis di jalanan memang sangat memilukan, tetapi memberikan uang langsung kepada mereka hanya akan memperburuk keadaan – mereka akan tetap berada di jalanan dan rentan akan pelecehan. Cara terbaik bila ingin membantu adalah memberikan sumbangan ke organisasi terpercaya.
Tak Selalu Higienis
Banyak pertanyaan mengenai seberapa higienis makanan di India. Sebenarnya prinsipnya sama seperti memilih makanan di Indonesia – perhatikan gerobaknya, cara memasaknya, dan lainnya. Kalau termasuk orang yang suka makanan bersih, memang sebaiknya memilih restoran ketimbang penjaja kaki lima.
Jangan heran pula bila penyajian makanan kaki lima di sana kebanyakan menggunakan tangan kosong, baik untuk mengambil lauk maupun nasi, meski ada juga yang mengenakan sarung tangan plastik. Selain itu, jangan lupa untuk selalu mengecek segel pada air botolan sebelum membayar. Tutup yang longgar bisa berarti botol telah diisi ulang dengan air yang tak aman untuk diminum.
Pencopet dan Penipuan
Meskipun perampokan bersenjata atau kekerasan tidak umum terjadi di India, tetap waspada akan pencopet yang kerap beraksi di angkutan umum maupun kawasan ramai. Rencanakan perjalanan dengan baik agar tidak perlu berjalan sendiri di malam hari, selalu jaga barang-barang berharga di tempat ramai, dan jangan pernah meninggalkan tas di luar jangkauan.
Saat menggunakan ATM, waspadalah siapa saja yang mungkin menonton atau bisa mengikuti Anda. Orang-orang di India sangatlah ramah, dan membedakan antara keramahan yang benar-benar tulus atau bukan merupakan hal yang sulit, bahkan untuk pelancong berpengalaman sekalipun.
Karena itu, selalu berhati-hatilah terhadap orang asing yang mendekati Anda. Sadhu yang berkeliaran juga tidak semuanya asli, banyak dari mereka yang mencari nafkah dengan menjual ganja atau menipu turis yang mengira mereka seorang guru. Terakhir, jangan lupa menghitung kembalian Anda dengan teliti di toko dan restoran sebelum melangkah pergi dari kasir.