
Tempat Belanja Terbaik di Korea Selatan
Bagi wisatawan, Korea Selatan merupakan salah satu destinasi terbaik untuk wisata belanja. Mereka yang berniat untuk mengeksplor Korea Selatan, beberapa kota di Negara Ginseng ini memiliki tempat-tempat terbaik untuk berburu barang berkualitas dengan harga bersaing. Mana sajakah tempat terbaik untuk berbelanja di Korea Selatan?
Myeong-dong
Tempat ini merupakan surga belanja kosmetik. Semua merek kosmetik Korea membuka gerainya di sini, mulai dari Innisfree, Etude House, Laneige, Skin Food, Saem, dan masih banyak lagi. Di jalan utamanya, para staf toko akan membagikan sampel masker dan kosmetik lainnya untuk menarik para pejalan kaki untuk mengunjungi toko mereka. Berbagai kosmetik yang dijual di sini setidaknya 50 persen lebih murah dibandingkan yang dijual di gerai-gerai di Indonesia. Selain berbelanja, pengunjung juga dapat mencicipi mengenakan hanbok (baju tradisional Korea) untuk berfoto di Seoul Global Cultural Centre (27, Myeongdong 8-gil). (Akses: Myeong-dong Station, Line 4, Exit 6 atau Euljiro 1-ga Station, Line 2, Exit 5)
Ewha Womans University Shopping Street
Kawasan kampus yang populer di kalangan anak muda ini memiliki deretan toko berbagai benda trendi berharga terjangkau. Menjual pakaian produksi lokal mulai 5.000 won dan ransel mulai 10.000 won, pelajar-pelajar di Seoul biasanya ke sini menjelang semester baru untuk berbelanja pakaian. Selain berbelanja, pengunjung juga dapat mencicipi beragam jajanan Korea dan sekadar berjalan-jalan di area kampus yang dijuluki tercantik di Korea Selatan ini. (Akses: Ewha Women’s University Station, Line 2, Exit 2/3)
Hongdae Shopping Street
Berada dekat Hongik University, kawasan yang dipenuhi toko dan kafe ini merupakan tempat berbelanja bagi yang ingin mencari pakaian bergaya unik. Karena harga-harga pakaian di sini sedikit lebih mahal daripada yang dijual di Ehwa, disarankan untuk melihat-lihat dulu barang yang diincar di Ewha, baru berkunjung ke sini. (Akses: Hongik University Station, Line 2, Exit 5)
Dongdaemun
Toko-toko di sini buka hingga pukul empat atau lima subuh, sehingga tak perlu terburu-buru berbelanja. Terbagi dalam lima area, di sini dijual pakaian, sepatu, tas, makanan, seprai, hingga peralatan persiapan pernikahan. Jangan lewatkan lapak-lapak di depan mal besar yang menjual beragam barang dengan harga terjangkau. Semua yang dijual di sini dapat ditawar, termasuk lapak-lapak di mal besar. (Akses: Dongdaemun Station, Line 1 dan 4)
Express Bus Terminal Underground Shopping Arcade
Tempat ini merupakan surga belanja sekaligus surga makanan di Seoul. Berada di bawah terminal bus antarkota, pakaian yang dijajakan di sini sangatlah terjangkau, yaitu berkisar mulai 5.000 won dan aksesori mulai 3.000 won. Jika ingin membeli sepatu, harganya lebih murah ketimbang di Dongdaemun, Emwa, atau Hongdae. Kebanyakan barang di sini memang untuk wanita, namun itulah sebabnya di sini juga dilengkapi berbagai lapak makanan agar pria-pria yang menemani berbelanja dapat menunggu sambil mengudap. (Akses: Express Bus Terminal Station, Line 3 dan 7, ikuti petunjuk ke Gangnam Terminal Underground Shopping Center)
Garosu-gil
Sejak dibukanya Esmod Seoul dan Seoul Mode Fashion Institute di Garosu-gil dua dekade lalu, kawasan mewah ini pun berkembang menjadi tempat lahirnya berbagai desainer muda. Berbagai butik dan pop-up store milik perusahaan, selebriti, dan desainer ternama pun bermunculan, sehingga kemudian banyak yang datang kemari untuk melihat tren fashion terkini, baik melalui display window artistik di berbagai toko, atau sekadar mengamati para pejalan kaki fashionable yang berlalu-lalang di sini. Pastikan juga mampir ke Simone Handbag Museum yang memajang koleksi 300 tas dari tahun 1550 hingga model terkini. (Akses: Sinsa Station, Line 3, Exit 8)
Apgujeong
Terinspirasi fashion street di Beverly Hills, pintu masuk kawasan ini berupa gapura unik di seberang Galleria Department Store. Pertokoan di sini menjual busana trendi dari merek lokal maupun desainer internasional dengan kisaran harga untuk T-shirt mulai 10.000 won dan merek desainer seharga 100.000 won. Setelah puas berbelanja, pengunjung dapat mampir ke salah satu kafenya yang berinterior unik maupun mengisi perut di restoran Korea, Thailand, atau Jepang. Seiring dengan dibukanya Multi-Plex Cine-City, banyak teater seperti Cineplus dan Nanta Theater (pertunjukan non-verbal) yang pindah ke kawasan ini. Bila beruntung, Anda juga bisa berjumpa dengan selebriti Korea yang kerap terlihat mengunjungi kawasan ini. (Akses: Apgujeongrodeo Station, Line 3, Exit 2)
Busan
Memiliki suasana yang lebih santai dibanding Seoul, Busan juga merupakan destinasi favorit untuk berwisata belanja dan kuliner. Pasar ikannya pun tak kalah menarik dengan Tsukiji Fish Market di Tokyo dengan deretan lapak yang menjajakan aneka seafood segar untuk dinikmati di tempat.
Gukje Market
Mirip Namdaemun Market di Seoul, Gukje Market adalah pasar tradisional terbesar di Busan yang menjual berbagai produk lokal dan impor, seperti peralatan memasak, peralatan makan, barang elektronik, dan barang kebutuhan sehari-hari, seperti lampu dengan desain unik dan perabotan. Jangan lewatkan mencicipi aneka makanan khas Busan di sini, seperti hoe (seafood mentah), dwaeji gukbap (sup babi), milmyeon (mi dalam kuah kaldu dingin), dan ssiat hotteok (panekuk manis isi biji bunga matahari dan biji labu). (Buka Senin- Sabtu pukul 09:00 – 17:00, akses: Jagalchi Station Line 1 Exit 7)
Gwangbok-dong Cultural & Fashion Street
Membentang dari Gukje Market hingga eskalator yang mengarah ke Yongdusan Park, jalanan utamanya yang lebar dipenuhi deretan outlet yang menjual busana bermerek dan produk kecantikan Korea, sementara gang-gangnya yang sempit pun tak kalah dipenuhi lapak yang menjual aneka aksesori, tas, koper, casing ponsel, kaos kaki berdesain unik, topi karakter yang biasa dipakai artis Korea, pakaian untuk anjing peliharaan, hingga busana – semuanya dijual dengan harga miring (T-shirt mulai 3.000 won!). Sama halnya dengan shopping street di kota lain di Korea, di sini pun terdapat kios-kios yang menjual street food, seperti pajeon dan tteokbokki, seharga antara 1.000 hingga 3.000 won per porsi, selain pecinta kimchi pun bakal dimanjakan dengan kios-kios yang menjual lebih dari 30 jenis kimchi. (Akses: Nampo Station Line 1 Exit 1)
Jagalchi Market
Belum berkunjung ke Busan bila melewatkan Jagalchi Market yang terkenal dengan seafood-nya. Pasar ikan terbesar di Korea yang beroperasi sejak 1924 ini namanya diambil dari pantai berkerikil yang berada di dekatnya (“jagal” dalam bahasa Korea berarti “kerikil”). Dengan deretan akuarium berisi kepiting, cumi-cumi, gurita, belut, dan beragam jenis ikan yang jarang ditemui di Indonesia, pasar ini menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan. Para wanita paruh baya yang membersihkan dan memotong ikan – atau dikenal sebagai Jagalchi ajumma – akan siap melayani pengunjung yang ingin mencicipi aneka seafood segar, baik mentah maupun dimasak. (Buka pukul 06:00 – 22:00, tutup Selasa pertama dan ketiga setiap bulan, akses: Jagalchi Station Line 1 Exit 10 atau Nampo Station Line 1 Exit 2)
Bupyeong Market
Pasar malam permanen pertama di Korea ini juga dikenal sebagai Kkangtong Market (atau pasar kaleng, bila diterjemahkan secara harfiah). Namanya yang unik ini didapat ketika Bupyeong Market menjual beragam makanan kaleng yang dibeli dari Amerika Serikat saat Perang Korea pada 1950 hingga 1953. Kini Bupyeong Market tak seluas dulu karena barang impor telah mudah dibeli di berbagai tempat, namun kepopulerannya tetap melegenda. Selain menjual aneka produk impor, seperti minuman beralkohol, produk fashion dan aksesori, serta barang elektronik, pasar yang beroperasi setiap pukul 19:30 hingga 24:00 ini juga memiliki deretan lapak yang menjual makanan setempat dan internasional. Pengunjung pun kerap dihibur dengan pertunjukan sulap dan permainan gitar setiap dua hari sekali di dekat pintu masuk dan di perempatan di dalam pasar. (Akses: jalan kaki 10-15 menit dari Jagalchi Station atau Nampo Station di Line 1)
BIFF Square
Tak jauh dari Pasar Jagalchi, Gukje, dan Bupyeong terdapat BIFF Square, sebuah kawasan yang didekasikan untuk perindustrian film. Mengambil namanya dari singkatan Busan International Film Festival, meski tak lagi menjadi tuan rumah festival tersebut, BIFF Square tetap layak dikunjungi untuk melihat berbagai bioskop, gedung teater, pertokoan, serta kios dan lapak yang menjajakan jajanan khas Busan. Seperti di Hong Kong, di sini pun terdapat cetakan tangan para aktor, artis, dan sutradara internasional ternama, seperti Wayne Wang (Tiongkok), Anna Karina (Denmark), dan Takeshi Kitano (Jepang). Kawasan di sekitar BIFF Square mirip suasana Myeong-dong di Seoul, karena tempat ini dipenuhi deretan outlet kosmetik, aksesori, dan busana. Pastikan juga mampir di Bosudong Book Street, satu-satunya gang sempit berisi deretan toko buku bekas yang masih beroperasi di Korea. (Akses: Nampo Station Line 1 Exit 1 atau 3)
Busanjin Market
Konon, bila wanita Busan akan menikah, ia bakal mengunjungi pasar ini untuk membeli segala keperluan pernikahan dan menghias rumah baru. Mulai dari hanbok (busana tradisional Korea), hingga seprai, sarung bantal dan guling, serta produk kerajinan tangan, tersedia di sini. Selain itu, banyak toko yang menjual sutra dan bahan-bahan lainnya untuk membuat pakaian. Mirip Pasar Grosir Tanah Abang, harga di sini pun lebih murah, terlebih bila membeli dalam jumlah banyak. Berbagai suvenir setempat, seperti gantungan kunci, dompet warna-warni, dan tusuk konde dapat dibeli di sini. (Buka pukul 07:00 – 19:30, tutup Minggu pertama dan ketiga setiap bulan, akses: Beomil Station Line 1 Exit 1)
Centum City
Mirip BSD City di Serpong, Centum City yang menempati bekas bandara ini merupakan proyek pembangunan perkotaan baru di Busan dan kini menjadi tujuan wisata belanja utama di Korea. Selain memiliki Shinsegae Centum City Department Store yang tercatat dalam Rekor Dunia Guinness sebagai department store terbesar di dunia, di sini terdapat juga Lotte Department Store yang digemari untuk berbelanja barang-barang bermerek mewah. Food Hall di Shinsegae Department Store menjadi favorit wisatawan karena menawarkan menu beragam, mulai dari seafood segar, daging barbekyu, hingga aneka penganan manis. Berada di sini, bersiaplah tak sengaja berjumpa dengan artis dan sutradara ternama yang sedang bersantap. Tak hanya memanjakan pengunjung dengan sederet pilihan belanja dan kuliner, Centum City juga tak jauh Haeundae Beach, pantai terbesar di Korea, selain Sea Life Busan Aquarium dan Nurimaru Apec House. (Akses:Centum City Station)
Daegu
Berjuluk Kota Tekstil, kota terbesar keempat di Korea Selatan ini juga mulai dikenal sebagai destinasi belanja dengan kehadiran sejumlah mal, shopping street, dan pertokoan yang menawarkan tren busana terkini. Daegu Fashion Fair yang digelar setiap Oktober pun telah dimanfaatkan sebagai alat pemasaran pariwisata agar wisatawan yang berkunjung ke Korea dapat mulai memasukkan kota ini ke dalam daftar kunjung, terutama bagi para pecinta mode.
Seomun Market
Salah satu dari tiga pasar yang tersisa dari masa Dinasti Joseon ini masih mempertahankan bentuk aslinya. Merupakan yang terbesar di Daegu dengan lebih dari 4.000 toko, pasar ini selalu ramai dengan pengunjung yang berburu pakaian, sepatu, dan tas dari merek-merek ternama, selain tersedia pula kebutuhan sehari-hari. Hanbok dan bokjumeoni, banyak tersedia di sini, baik yang siap pakai maupun yang masih berupa lembaran kain. (Buka pukul 08:00 – 18:00, tutup Minggu kedua dan keempat setiap bulan, akses: Seomun Market Station Line 3)
Yangnyeongsi Market
Pasar yang menjual obat-obatan herbal ini beroperasi sejak 1658 dan merupakan salah satu pasar terbesar di Daegu dengan deretan klinik, toko ginseng, serta toko penjual dan pembuat obat. Di sini, pengunjung dapat menikmati layanan medis oriental, seperti pijat akupunktur, atau membeli obat herbal berkualitas dengan harga yang pantas. Setiap Mei, pasar ini menggelar Medicine Festival dengan berbagai pertunjukan musik tradisional, pameran obat, dan perlombaan memotong tanaman herbal. (Buka pukul 09:00 – 17:00, tutup Minggu, akses: Banwoldang Station Line 1 atau 2 Exit 15 atau Jungangno Station Line 1 Exit 1)
Dongseongno Street
Terletak antara H&M dan Daegu Department Store di pusat kota, distrik fashion utama di Daegu ini dipenuhi toko-toko yang menjual berbagai busana terkini – yang saking seringnya berubah, membuat window displays setiap toko pun turut berganti setiap dua hingga tiga minggu sekali. Di sepanjang jalan, berbagai T-shirt karakter, aksesori buatan tangan, hingga busana vintage tersedia dengan harga terjangkau.
Yasi Alley (Yasi Golmok Street)
Terletak di Samdeok-dong, jalanan yang membentang dari Goryeo Honey Shop hingga Korea Financial Telecommunications & Clearings Institute ini dipenuhi toko-toko kecil seluas sekitar 10 meter persegi. Di Provinsi Gyeongsang, rubah disebut “yasi”, dan biasanya digunakan untuk menyebut wanita yang tahu cara berpakaian. Karena itulah jalan di sini dinamai demikian karena sering dikunjungi para wanita pecinta mode, selain butik-butik di sini hanya menjual barang khusus wanita. Kebanyakan produk yang dijual di Yasi Alley diproduksi di Daegu, atau dibawa langsung dari Dongdaemun Market dan Namdaemun Market di Seoul, sehingga selain unik dan berkualitas, produknya pun mengikuti perkembangan tren terkini. Di sepanjang jalan juga terdapat sejumlah kafe dan bar untuk bersantai di sela-sela berbelanja.
Daegu Fashion Jewelry Specialty Zone
Zona khusus perhiasan di Kyodong Market ini beroperasi sejak 1980-an. Selain melihat-lihat deretan toko perhiasan yang juga menerima pesanan, pengunjung juga dapat mengamati plat persegi di area pejalan kaki. Plat tersebut berhiaskan batu mulia beserta informasi mengenai kecocokannya dengan orang-orang yang lahir di bulan tertentu. Ada pula tempat khusus untuk berfoto yang sayang dilewatkan, yaitu berupa dinding berlukis sayap emas. (Akses: Jungangno Station Line 1)
Daehyun Primall
Sebelumnya dikenal dengan nama Jungang Underground Shopping Center, Daehyun Primall merupakan pusat perbelanjaan bawah tanah terbesar di Daegu. Deretan toko di sini menawarkan berbagai produk, mulai dari pakaian, perhiasan, kosmetik, hingga produk elektronik lainnya, seperti kamera dan ponsel. Akses ke sini pun mudah karena terhubung dengan Jungangno Station, sehingga dapat dikunjungi di sela-sela mengeksplor kota.