Berbagai Hal Unik di Kota Bertaburkan Cahaya (Bagian 1)
Diromantisasi dalam beragam film bertema percintaan, selama puluhan tahun Paris menggenggam predikat sebagai kota yang romantis. Mungkin juga karena kota ini berjuluk Kota Cahaya yang membuat siapa pun yang melewatkan waktu di malam hari di sini langsung terpikat dan tanpa sadar pikiran melayang kepada orang-orang tercinta. Namun bukan tempat-tempat seperti itu yang ingin kami hadirkan kali ini karena kami ingin Anda melihat sisi Paris yang nyeleneh untuk meninggalkan kesan yang lain.
Beberapa tempat berikut telah dipopulerkan oleh film-film ternama, namun sebagian lainnya berada di kawasan ternama namun sering terlewatkan. Mengunjungi tempat-tempat berikut tak hanya memberikan gambaran tentang masyarakat Paris yang berpikiran terbuka (terbuka akan ide-ide baru), namun juga menegaskan posisinya sebagai kota seni karena di sini, seni tak melulu tersaji di museum atau galeri megah. Di sela-sela perjalanan dinas, sempatkan mampir ke beberapa tempat berikut dan dijamin, anggapan Anda tentang Paris tak akan sama lagi.
Pada 1951, seorang Amerika yang eksentrik, George Whitman, membuka sebuah toko buku di kawasan Left Bank, tepatnya di seberang Notre Dame, bernama Shakespeare & Co. sebagai wadah literasi bagi warga setempat dan bahkan memperbolehkan siapa pun yang tak memiliki tempat tinggal di Paris untuk menumpang di sini. Syaratnya mudah saja, yaitu mereka harus menuliskan biografi dan membantu menjaga toko selama beberapa jam. Sejumlah 13 ranjang yang difungsikan sebagai rak buku di siang hari itu kemudian menjadi buah bibir para pejalan. Tercatat hingga hari ini setidaknya lebih dari 40.000 orang telah menumpang menginap di Shakespeare & Co..
Rumah Serge Gainsbourg
Penyanyi pop Prancis kontroversial berkat lirik-lirik lagunya yang vulgar ini ternyata tetap memiliki penggemar, bahkan lama setelah ia meninggal pada 1969. Rumah yang ia tempati hingga akhir hayatnya di jantung 7th arrondissement yang ternama pun kemudian menjadi landmark kota karena fasadnya dihiasi dengan grafiti yang atraktif sebagai tanda penghormatan kepada ikon penyanyi Prancis tersebut. Walau tidak dibuka untuk umum sebagai museum, namun masih banyak yang berdatangan ke sini, terutama para turis wanita, untuk berfoto di depan rumah tersebut.
Museum Edith Piaf
Penyanyi legendaris Edith Piaf terkenal dengan suaranya yang melankolis. Kisah hidupnya pun ternyata semelankolis lagu-lagu yang ia bawakan, sehingga mungkin bukan kebetulan ia selalu bisa menjiwai lagu-lagu penuh kesedihan. Di museum yang dikelola oleh seorang penggemarnya ini pengunjung dapat mengikuti perjalanan karir penyanyi yang dijuluki Little Sparrow ini. Museum ini tak terlalu menampilkan kisah hidupnya secara runut, melainkan hanya menampilkan memorabilia acak, seperti gaun-gaun hitam yang membuat penampilannya ikonik, surat-surat pribadi, foto-foto lawas, sepatu, dan sarung tangan.
Museum ini dapat dinikmati secara gratis namun harus membuat janji terlebih dahulu ke nomor +33 1 4355 5272 (dapat minta tolong staf hotel untuk reservasi dalam bahasa Prancis) untuk kunjungan hanya hari Senin hingga Rabu antara pukul 13:00 dan 18:00. Akan ada pemandu yang mengantar berkeliling, namun hanya berbicara dalam bahasa Prancis dan di museum ini tidak diperbolehkan memotret.