Jepang, Uniknya Masa Lalu di Masa Kini
Jalan-jalan ke Jepang perlu persiapan matang. Jangan lewatkan tiket promo jika ada. Tiket promo dari AirAsia X bisa mencapai IDR 3.600.000 return. Hotel bintang tiga dan empat di Jepang rata-rata di atas IDR 1.500.00 per malam, dan saya mendapatkan penawaran istimewa diskon 50 persen. Moda transportasi Jepang pun menawarkan harga one day pass untuk tiket kereta MRT dengan pemakaian sehari penuh 1000 yen di Tokyo, di Osaka sekitar 800 yen.
Ada Apa di Osaka?
Mulailah dari Osaka dengan Osaka Castle sebagai highlight-nya. Dibangun sejak zaman Azuchi Momoyama hingga zaman Edo,terdapat diorama dan video yang mengulas sejarah di dalamnya. Jajanan khas jepang seperti Okonomiyaki dan Takoyaki banyak dijumpai di pelataran istana, beserta tempat oleh-oleh khas Jepang yang dijual dengan harga sama seperti di pasar oleh-oleh. Jadi jangan khawatir dengan harga mahal.
Tempozan Harbor Village berlokasi di Osaka Bay Area, merupakan kawasan museum, theme park, dan shopping center yang wajib dikunjungi. Setelahnya bisa melanjutkan ke Umeda Building terletak di Distrik Kita-Ku untuk menikmati Observatory Osaka city.
Dotonburi yang terletak di Distrik Namba merupakan kawasan belanja di pusat Osaka. Selain sebagai pusat belanja, terdapat papan iklan dan lampu neon yang besar. The Running Man, merupakan ikon dari Glico, perusahaan yang menjual produk Pocky. Di depan papan iklan ini lah merupakan ikon turis mengambil foto.
Luangkan waktu seharian untuk mencoba semua wahana di Universal Studio Osaka dengan harga tiket sekitar Rp 750.000. Wahana yang wajib dikunjungi adalah Harry Potter Hogwarts School yang hanya ada dua di dunia, yaitu London dan Osaka. Salah satu spot yang mencuri perhatian saya di Universal Studio Osaka adalah Mel’s Drive-In yang merupakan restoran ala Amerika lengkap dengan suasana Amerika, termasuk mobil-mobil Cadillac yang parkir sebagai gimmick-nya.
Kenapa Kyoto?
Kyoto merupakan bekas ibukota Jepang Kuno dengan kuil-kuilnya yang wajib dikunjungi, seperti Kiyomizudera, Kinkakuji atau Golden Paviliun, dan Fushimi Inari Shrine. Kiyomizudera merupakan kuil kuno yang dibangun tahun 798 dengan menggunakan kayu tanpa satu pun paku di konstruksinya. Kuil Kinkakuji tampil dengan warna keemasan yang terlihat mewah, serta Fushimi Inari Shrine yang terletak di Gunung Inari yang untuk menuju puncaknya dikelilingi bambu berwarna merah dengan tulisan kanji yang intinya doa memuja Dewa.
Ingin menikmati laut dengan suasana beda? Datang saja ke Amanohashidate, tempat pemandangan terindah di Jepang berupa daratan sempit yang menghubungkan Teluk Miyazo dengan Laut Aso yang dipercaya warga Jepang penghubung antara daratan di bumi dan surga. Pemandangan di Amanohasidate tampak sangat indah dilihat dari atas puncak bukit yang dicapai dengan cable chair.
Penasaran dengan desa di Jepang? Datang saja ke Shirakawago, desa kuno di kawasan kota Takayama. Desa ini merupakan salah satu situs UNESCO, yang memiliki banyak rumah kuno yang sudah berumur lebih dari 300 tahun.
Ke Mana di Tokyo?
Ibukota Jepang dengan berbagai keunikan ini berpadu dengan nuansa metropolitan. Dari kawasan Asakusa bisa ke Sensoji Temple yang memiliki banyak sekali jajanan tradisional Jepang yang dibungkus rapi seperti banana cake. Tokyo Sky Tree yang berada di antara kuil itu merupakan observatory yang juga wajib dikunjungi . Jangan lupa juga mengunjungi Odaiba, pulau hasil reklamasi yang terkenal dengan Rainbow Bridge-nya.
Bisa melihat Gunung Fuji saat langit cerah konon membawa keberuntungan. Pemandangan terbaik melihat Gunung Fuji menurut saya adalah dari Pagoda Chureito di Stasiun Shimo Yoshida. Foto yang diambil dari kawasan ini dengan sudut yang pas akan menghasilkan gambar sempurna, baik itu di musim panas, dingin atau pun musim gugur sekalipun.
Yokohama juga merupakan salah satu kota pelabuhan yang dekat dengan Tokyo dan merupakan kota kedua terbesar setelah Tokyo. Yokohama Waterfront dengan musem kapal bekas Perang Dunia II merupakan salah satu ikon Yokohama selain Red Brick Building.
Dengan mengunjungi Jepang kita akan dibawa ke masa Jepang Kuno yang dibungkus dengan era masa kini yang modern. Salah satu tips yang bisa saya sampaikan apabila mengunjungi Jepang adalah rencanakan perjalanan dengan matang, susun rencana perjalanan beserta jalur kereta sebagai moda transportasi utama untuk menghemat waktu dan uang. Jadi, siapa bilang jalan-jalan di Jepang itu mahal?
Teks dan foto: Chrisdian Adinata, Top 6 peserta Travelers of the Year 2015