Okinawa, Bukan Sekadar Negeri Kepulauan yang Indah
Prefektur paling selatan Jepang ini disebut warga setempat sebagai Churashima, yang dalam bahasa asli Okinawa berarti negeri kepulauan yang indah. Sejarah Okinawa bermula dari Dinasti Ryukyu, yang semasa pemerintahannya mendapat pengaruh budaya Tiongkok akibat kedekatan hubungan para rajanya dengan Kekaisaran Tiongkok. Hal inilah yang membuatnya begitu unik, dibandingkan prefektur-prefektur lainnya di Jepang.
Jika bertandang ke Okinawa yang eksotis, pastikan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata berikut ini.
Diperkirakan dibangun sekitar abad 14, Kastel Shurijo meruakan sentra kehidupan dan pemerintahan Kerajaan Ryukyu selama hampir 500 tahun, yaitu sejak zaman Raja Sho Hashi menyatukan kerajaan hingga masa Raja Sho Tai-penguasa terakhir Ryukyu sebelum menyerahkan kekuasaannya pada rezim Meiji. Berkat perdagangan dan pertukaran barang dengan Tiongkok dan wilayah lain di Asia Tenggara, seperti Ayutthaya, Patani, Luzon, Melaka, hingga Aceh, Jambi, Cirebon, dan Gresik, desain kastel ini kaya akan budaya lain. Kastel Shurijo tampil ikonik dengan ubin merah di area pelataran dan menjadi salah satu dari empat kastel di Jepang yang ditetapkan UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia.
Shurijo Castle Park beroperasi sepanjang tahun, yang buka pukul 08:30 hingga 18:00 (Desember-Maret), hingga pukul 19:00 (April-Juni dan Oktober-November), dan hingga pukul 20:00 (Juli-September) dengan tiket masuk 820 yen (dewasa), 620 yen (pelajar), dan 310 yen (anak).
Okinawa Prefectural Peace Memorial Museum
Berada di Bukit Mabuni, Itoman, ini merupakan tempat terbaik untuk mengetahui sejarah petertempuran hebat, mulai dari pemicunya, apa yang terjadi selama perang, dan akibat yang mesti dialami peristiwa Typhoon of Steel (atau dalam bahasa Jepang disebut tetsue no ame yang berarti hujan besi). Merupakan pertempuran dahsyat yang terjadi antara Jepang dan Sekutu yang berlangsung selama 82 hari pada 1945. Akibatnya, lebih dari 100.000 tentara Jepang, 65.000 tentara Sekutu, dan puluhan ribu warga sipil tewas, belum termasuk mereka yang terluka dan bunuh diri. Pengunjung dapat mengunjungi museum di lantai dua, sekalian pula meminjam perangkat audio yang tersedia dalam bahasa Jepang, Inggris, Mandarin, Korea, dan Spanyol untuk mendengarkan penjelasan koleksi yang ditampilkan. Sesudah itu dapat mengunjungi area memorial yang dekat tebing menghadap laut, di sinilah terdapat jajaran tugu peringatan yang memahat nama para korban berdasarkan tempat asal, nama pasukan, maupun penduduk lokal.
Okinawa Prefectural Peace Memorial Museum buka tiap hari (kecuali 29 Desember hingga 3 Januari) pukul 09:00 hingga 17:00 dengan tiket masuk 300 yen (dewasa) dan 150 yen (anak).
Memamerkan sekitar 740 spesies biota laut dari sekitar Kepulauan Ryukyu, akuarium ini terbagi dalam tiga area, yaitu Journey to the Coral Reef, Journey to the Kuroshio (Black Current), dan Journey into the Deep Sea. Pusat perhatian berada di dalam Ocean Expo Park, yakini akuarium setinggi 8,2 meter dan lebar yang mencapai 22,5 meter di zona Laut Kuroshio. Biota laut yang dipamerkan pun merupakan hasil pencapaian sekelompok ilmuwan yang berhasil mereproduksi terumbu karang Okinawa dan merupakan akuarium pertama di Jepang yang berhasil membiakkan pari manta dan memiliki pari manta jenis black morph.
Okinawa Churaumi Aquarium buka setiap hari (kecuali Rabu pertama Desmber) pukul 08:30 hingga 18:30 (Oktober-Februari) dan hingga pukul 20:00 (Maret-September) dengan tiket masuk 1.850 yen (dewasa), 1.230 yen (pelajar), dan 610 yen (anak).
Okinawa World
Taman rekreasi ini menawarkan beragam kegiatan bagi segala usia, mulai dari menyusuri gua alami, mengunjungi desa wisata, hingga mengintip museum ular. Penjelajahan diawali dari Gua Gyokusendo, gua alami sepanjang lima kilometer tapi baru dibuka hingga 850 meter untuk umum. Diperkirakan terbentuk 300 ribu tahun yang lalu, gua ini dipenuhi stalagmit dan stalaktit mengagumkan. Ada pula Ryukyu di Kingdom Village yang merupakan area yang memamerkan rumah tradisional serba terbuka, tanpa pintu, yang menjadi ciri khas arsitektur Ryukyu. Di Kingdom Village pula wisatawan dapat mencoba kimono khas Okinawa yang disebut Ryusou. Kimono Okinawa lebih terbuka karena disesuaikan dengan kondisi geografisnya yang tropis, hal ini juga berlaku dengan pemilihan bahan yang lebih tipis serta menyematkan motif tradisional bingata (motif floral dalam warna cerah).
Okinawa World buka setiap hari pukul 09:00 hingga 17:00 dengan tiket terusan (Gua Gyokusendo, Kingdom Village, Habu Museum (museum ular berbisa asli Okinawa) 1.650 yen (dewasa) dan 830 yen (anak).